Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dipastikan akan mendukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pada pemerintahan presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Arah koalisi partai berlambang Ka’bah ini bisa kian terang benderang setelah rombongan Ketua Umum PPP hasil Muktamar VIII Surabaya Romahurmuziy bertemu dengan Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/10/2014) malam.
Jokowi dan petinggi PPP tersebut melakukan pertemuan secara tertutup hingga pukul pukul 20.30 WIB. Hal itu terlihat dari rombongan pengurus PPP keluar dari rumah dinas yang masih ditempati Jokowi tersebut.
Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, mengantar rombongan PPP hingga ke depan pintu masuk rumah dinas.
Romahurmuziy menyebut kedatangannya bersama pengurus PPP itu untuk menyatakan dukungan PPP ke pemerintahan Jokowi-JK, selama periode 2014-2019. Dukungan tersebut, kata Romahurmuziy, merupakan hasil Muktamar VIII PPP di Surabaya, pada Jumat kemarin.
Meskipun demikian, saat ditanya apakah PPP akan pindah koalisi secara resmi, dia enggan menjawabnya. Ia hanya menekankan bahwa PPP akan berfokus untuk ikut dalam pemerintahan.
“Yang utama, kami sesuai dengan hasil Muktamar kemarin, bahwa PPP mendukung penuh Jokowi-JK,” kata dia.
Sementara itu, presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla menyambut baik dukungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), bagi pemerintahan mendatang.
Meskipun belum ada pembicaraan soal kabinet, JK menilai ada kemungkinan kader PPP akan menerima jabatan penting dalam pemerintahan.
“Tentu hal itu pasti, karena diputuskan dalam Muktamar. Kami akan dengan tangan terbuka menyambut PPP,” ujar JK, saat ditemui di kediamannya, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/10/2014) malam.
JK mengatakan, tidak ada permintaan calon menteri yang secara resmi diajukan oleh PPP. Namun, mengenai hal itu, JK berpendapat bahwa selalu ada kemungkinan partai koalisi nantinya akan mendapat kursi menteri.
“Tidak ada permintaan resmi. Tapi kalau kita bicara koalisi, pasti ada akomodatif,” kata JK. [lensaindonesia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar