Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk
meminta Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk memilih menteri yang memiliki
kesaktian dalam tiga hal.
Menurutnya, menteri Jokowi-JK harus sakti berhadapan dengan parlemen,
sakti berhadapan dengan masyarakat dan sakti berhadapan dengan internal
partai pendukung Jokowi-JK.
“Kabinet Jokowi-JK ini kita beri gelar kabinet Trisaksi. Maksud saya adalah menteri harus sakti dalam tiga hal. Pertama, sakti berhadapan dengan parlemen. Menteri harus punya political skill atau sense of politics
sehingga bisa berhadapan dengan kabinet. Jangan sampai menteri nanti
dipermainkan oleh parlemen,”ujar Hamdi di Jakarta pada Sabtu (18/10/2014).
Untuk menemukan menteri yang sakti berhadapan dengan parlemen, Hamda
mengharapkan Jokowi memilih menteri yang kapabel, profesional, tidak
dianggap enteng oleh parlemen dan punya political skill yang kuat.
“Kedua adalah menteri harus sakti berhadapan dengan masyarakat.
Dengan begitu besarnya antusiasme publik terhadap pemerintahan
Jokowi-JK, maka menterinya harus sakti berhadapan dengan masyarakat
sehingga bisa memenuhi harapan publik. Publik semakin cerewet sekarang
untuk mengotrol dan mengawasi jalannya pemerintahan,” ungkapnya.
Ketiga, lanjut Hamdi, adalah menteri harus sakti berhadapan
dengan internal partai Koalisi Indonesia Habat (KIH) yang mendukung
Jokowi-JK dalam pemilihan presiden.
KIH ini bisa saja memerecoki dan mengganggu menteri Jokowi sehingga menterinya tidak bisa bekerja optimal.
“Partai pendukung Jokowi-JK juga mempunyai pengaruh besar terhadap
pemilihan menteri dan pengevaluasian menteri. Makanya menteri harus
sakti berhadapan dengan KIH,” tandasnya.
Menteri Jokowi juga harus mampu berhadapan dengan pejabat-pejabat di
kementeriannya agar berbagai program Jokowi-JK bisa dijalankan. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar