Gonjang-ganjing politik sangat berdampak signifikan terhadap ekonomi
Indonesia, khususnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang selalu
berfluktuatif ketika keadaan politik dalam negeri sedang tidak
kondusif.
Perjumpaan antara presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo,
pasar saham dan keuangan mengalami perubahan yang signifikan. Pergerakan
IHSG berada di zona hijau disaat penutupan bursa Jumat 17 Oktober 2014.
Apakah kondisi IHSG mengalami respons positif kembali, di saat
pelantikan Jokowi pada Senin (20/10/2014)? Atau sebaliknya IHSG
mendapatkan sentimen negatif dari pelantikan Jokowi.
Analis Millenium Danatama Asset Management, Desmon Silitonga, mengatakan
disaat pelantikan Jokowi sebagai presiden baru dalam lima tahun ke
depan, laju IHSG akan berada di zona hijau. Tapi, IHSG bisa berbalik ke
zona merah, jikalau Jokowi tidak merealisasikan janjinya untuk memilih
menteri-menteri ekonomi dari kalangan profesional.
"Mengapa bisa berbalik ke zona merah? Karena pelaku pasar ingin tagih
janji Jokowi. Di mana Jokowi pernah berjanji untuk memilih menteri
ekonomi dari kalangan profesional. Jadi investor sedang wait and see,"
ujar Desmon saat dihubungi Metrotvnews.com, Sabtu (18/10/2014).
Ia berharap, semua janji Jokowi yang ingin memilih menteri ekonomi dari
kalangan profesional agar ditepati. Sehingga keadaan ekonomi nasional
tetap kokoh dan baik.
Untuk itu, lanjut Desmon, keadaan politik harus dijaga dengan baik.
Sehingga respons positif akan terus datang. Sehingga pada akhirnya
investor selalu percaya pasar yang ada di dalam negeri.
"Kalau janji Jokowi ditepati, IHSG bakal di atas level 5.100," tutupnya. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar