Presiden terpilih Joko Widodo diyakini akan memilih orang kepercayaannya
untuk mengisi jabatan Kepala Staf Kepresidenan. Sosok ini nantinya akan
menjadi jembatan antara presiden dan berbagai pihak sehingga harus
mampu mengambil keputusan dengan baik.
"Kriterianya adalah orang
yang dipercaya presiden, 24 jam akan dekat dengan presiden. Dia punya
semacam kompetensi yang helicopter view. Dia tahu aspek penyelenggaraan
pemerintah," kata pengamat politik dari UGM, Ari Dwipayana ketika
berbincang dengan detikcom, Sabtu (18/10/2014).
Jokowi nantinya
juga harus memperkuat kantor kepresidenan karena lembaga ini akan
menjadi dapur pengendalian pemerintahan. Posisi ini sangat penting
karena dapat membantu presiden untuk menyiapkan kebijakan-kebijakan.
"Dia
harus punya wibawa karena dia akan jadi jembatan. Tidak hanya di dalam
konteks menjadi jembatan, tapi juga ke data dan info akurat sehingga
presiden bisa ambil keputusan dengan baik. Jadi, tidak bisa asal bapak
senang," ungkap Ari.
Ari sendiri dikenal sebagai salah satu orang
dekat Jokowi. Namun, ia mengaku belum mengetahui siapa sosok yang akan
mengisi jabatan tersebut.
"Aku belum tahu, masih ditentukan Pak
Jokowi. Momennya tanggal 21 Oktober, kan presiden dulu dilantik," ujar
pria yang ikut menyusun naskah pidato pelantikan Jokowi ini.
Sebelumnya,
Jokowi mengatakan bahwa di dalam struktur staf kepresidenan, akan ada
beberapa direktur yang membawahi beberapa bidang. Nantinya para direktur
itu yang akan membantu Jokowi menangani berbagai persoalan.
"Ya
untuk meng-handle kepentingan-di dalam kan mesti ada. Itu yang sering
saya sampaikan. Itu kan ada direktur khusus untuk strategi, direktur
khusus untuk politik, direktur khusus untuk delivery-nya, direktur
khusus untuk komunikasinya dan direktur khusus untuk intelijen," kata
Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu
(8/10/214). [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar