Politikus PAN Yandri Susanto masih tak percaya ada koalisi tanpa syarat.
Dia mengungkap partainya pernah ditawari dua kursi menteri oleh Jokowi.
Yandri
menyatakan hal itu di dalam diskusi 'Membangun Sinergi Pemerintah dan
Parlemen yang Sehat' di Cheese Cake Factory Jalan Cikini Raya, Jakpus,
Selasa (21/10/2014). Awalnya Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menyatakan
bahwa koalisi pemerintahan Jokowi-JK tanpa syarat.
"Salah satu yang baru dengan pemerintahan Jokowi-JK dengan fenomena koalisi tanpa syarat dan ini bisa dilakukan," kata Basarah.
Yandri
terpancing pernyataan itu. Dia lalu membantahnya. "Kalau tadi saudara
Ahmad Basarah menyebut koalisi tanpa syarat saya mau mengkritisi itu.
Saat Pak Jokowi menyebut PAN akan merapat sampai 80 persen. Kami juga
ditawari menteri kok di situ. 2 menteri," kata Yandri sambil menoleh ke
arah Basarah yang duduk di sampingnya. Basarah hanya diam.
Namun
setelah PAN tak jadi masuk menjadi partai pemerintah, nama politikus PAN
tak masuk dalam daftar yang diserahkan Jokowi ke KPK dan PPATK untuk
ditelusuri rekam jejaknya. "Tidak ada nama PAN yang dikirim ke KPK
untuk menteri jadi kami berkidmat saja di Parlemen," ujarnya.
Tak
hanya PAN, menurutnya mendekatnya PPP ke KIH karena adanya tawaran
menteri dari Jokowi pada PPP. 'Kita prasangka baik ujung-ujungnya
kesejahteraan rakyat. Parlemen tidak boleh tergoda dengan kongkalikong
pemerintah," sambungnya. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar