Kali ini, susunan nama yang beredar itu berbeda dengan susunan nama-nama dan komposisi kabinet yang pernah beredar, termasuk rilis Lembaga Survei Indo Barometer.
Juga hasil polling yang pernah dilakukan lembaga survei lainnya, seperti polling beberapa media di tanah air.
Walau demikian, jika dibanding rilis Indo Barometer, misalnya, nama yang muncul kali ini, hanya beberapa yang sama. Malah, ada nama-nama baru yang sebelumnya tidak pernah disebut-sebut bakal mendukung kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK). Seperti tokoh politik senior sejak era Orde Baru, Yuzril Ihza Mahendra, contohnya. Tokoh pendiri Partai Bulan Bintang ini disebutkan akan memperkuat posisi Menteri Sekretaris Negara. Lebih sensasi lagi, susunan nama yang belum diketahui apakah akan sama dengan susunan resmi yang bakal diumumkan Presiden Joko Widodo, yang jelas di situ disebutkan nama presenter kondanng Najwa Shihab. Perempuan ini sejak menjelang kampanye Pilpres 2014 sampai pelantikan presiden dan Wapres terilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla paling rajin menampilkan Jokowi dalam program tayangannya di Stasiun Metro TV, “Mata Najwa”. Ia diposisikan sebagai Menteri Negara Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA).
Posisi ini sebelumnya disebutkan versi Indo Barometer diduduki Khofifah Indar Parawansah. Sebaliknya, dalam susunan baru, posisi tokoh muslimat di PB Nadlatul Ulama kali ini tercantum sebagai Menteri Sosial.
Yang mengejutkan, nama Dahlan Iskan –Menteri BUMN kabinet SBY– yang sebelumnya ramai masuk bursa kandidat kuat akan tetap sebagai Menteri BUMN atau Menteri Koordinasi Perekonomian, justru menghilang dari susunan itu. Tidak diketahui pasti kenapa nama Dahlan Iskan tidak muncul. Padahal, Dahlan Iskan yang selama kampanye Pilpres memberi sumbangan besar terkait dukungan pendukungnya sebagai Capres Konvensi Demokrat itu.
Sebelumnya, Direktur Indo Baro Meter, M Qudori dalam rilis susunan kabinet versinya, menyebut perubahan nama bisa saja terjadi, karena seperti yang pernah dikatakan Presiden Jokowi sebelu, dilantik, terkait dinamika politik.
Hilangnya nama Dahlan di susunan baru itu, yang semakin mengundang perhatian lantaran muncul nama dua “anak buah” Dahlan Iskan di jajaran BUMN. Seperti Dirut PT Semen Indonesia Dwi Sutjipto tercantum sebagai Menteri Perindustrian dan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Johan malah mengantikan posisi Dahlan Iskan sebagai BUMN.
Berikut daftar susunan nama selengkapnya.
- Menko Polhukam: Luhut B Pandjaitan
- Menko Kesra : Muhaimin Iskandar
- Menko Perekonomian: Darmin Nasution
- Mensesneg: Yusril Ihza Mahendra
- Kepala Staf Kantor Presiden: Pramono Anung Wibowo
- Sekretaris Kabinet: Tjahyo Kumolo
- Menteri Dalam Negeri: Ryamizard Ryacudu
- Menteri Luar Negeri: Yuri Thamrin
- Menteri Pertahanan: TB. Hasanuddin
- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Artidjo Alkostar
- Menteri Keuangan: Rini Soewandi
- Menteri ESDM: Kuntoro Mangkusubroto
- Menteri Agama: Lukman Saefudin
- Menteri Perindustrian: Dwi Sutjipto
- Menteri Perdagangan: Hasto Kristiyanto
- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: AAGN Puspayoga
- Menteri Pekerjaan Umum: Marwan Jafar
- Menteri Kehutanan: M. Prakosa
- Menteri Perhubungan: Chappy Hakim
- Menteri Ristek dan Dikti: Pratikno
- Menteri Pendidikan Menengah, Dasar dan Kebudayaan: Anies R Baswedan
- Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
- Menteri Kesehatan: dr. Akmal Taher
- Menteri Pertanian: Herry Suhardiyanto
- Menkominfo: Onno Widodo Purbo
- Menteri KUKM: Budiman Sudjatmiko
- Menteri Negara Maritim dan Kedaulatan Pangan: Marsetio
- Menteri Negara Lingkungan Hidup: Teten Masduki
- Menteri Negara Perempuan dan Perlindungan Anak: Najwa Shihab
- Menteri Negara PAN & RB: Erry Riyana H
- Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Ferry M Baldan
- Menteri Negara Perencanaan dan Anggaran Pembangunan Nasional: Lukita Dinarsyah Tuwo
- Menteri Negara BUMN: Ignasius Jonan
- Menteri Negara Perumahan Rakyat: Hendrawan Pratikno
- Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga: Yuddy Chrisnandi
- Menteri Pertanian: Herry Suhardiyanto
- Kepala BIN: As’ad Said Ali
- Jaksa Agung: M Busyro Muqoddas
- Kepala BNP2TKI: Adian Napitupulu
- Kepala BKPM: Bambang P Brojonegoro
- Kepala BPKP: V Sony Loho
- Kepala BPN: Usep Setiawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar