Jumat, 20 Juni 2014

'Rapor Merah' Keuangan DKI Jakarta, Jokowi Yang Salah?

Laporan keuangan DKI Jakarta tahun anggaran 2013 mendapat opini yang Wajar Dengan Pengecualian dari BPK. Laporan hasil pemeriksaan dari BPK itu menjadi rapor merah atas jalannya pemerintahan selama kepemimpinan Jokowi-Ahok.
"Inilah prestasi riilnya. Aku enggak kaget, orang aku sudah tahu semua. Justru aku senang, karena justru bagus, ini rapor yang asli (di DKI),” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2014).
Meskipun turun satu tingkat dari opini Wajar Dengan Pengecualian yang diraih DKI jakarta dalam dua tahun terakhir, Ahok tak mempermasalahkannya. Menurutnya, sudah seharusnya BPK membuat pemeriksaan secara jujur dan mengungkapkan yang sebenarnya terjadi di lapangan.
"Nggak apa-apa. Memang harus turun, karena masih ada aset nggak beres dan nyolong-nyolong duit. Kalau BPK masih baik hati karena cuma turun satu tingkat. Kalau saya yang periksa, saya akan pilih (opini) tidak nyatakan pendapat," ujarnya.
Ahok malah berterimakasih kepada BPK RI yang menurutnya telah bekerja dengan mengaudit dengan baik. "Karena memang fungsi BPK untuk bantu kami untuk mengaudit. Kita selain ada internal auditor BPKP, kita dari luar ada BPK. Makanya temuan ini sangat baik buat kami karena menggambarkan SKPD-SKPD mana yang jujur mana tidak," paparnya.  [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar