Jumat, 20 Juni 2014

Jokowi: Banyak Fitnah, Politik Sekarang Ini Kurang Beradab

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai politik sekarang ini kurang beradab. Para politikus memiliki pendidikan namun tidak melakukan demokrasi sesuai tatanan yang ada.
"Politik kita ini mau dibawa kemana? Seharusnya politik membawa kegembiraan bukan malah menebar fitnah," ujar Jokowi dakam Talkshow Bersama Senior Muhammadiyah bertema "Peran antar Elemen Bangsa Dulu, Kini dan Mendatang" di Hotel Sunan, Jl A Yani, Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/6/2014).
Turut hadir sebagai narasumber adalah Ketua Bidang Pendidikan PP Muhammdiyah Malik Fadjar, Ketua Membidangi kesehatan di PP Muhammadyah Syafig A Mugni yang juga rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta. Juga dihadiri oleh ratusan senior sekolah pasca-sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jokowi mengatakan, khusus untuk media sosial bahkan menggunakan bahasa kasar. Padahal, politik itu seharusnya membawa demokrasi partisipatif.
"Demokrasi adalah partisipatif. Banyak orang bertanya ke saya terkait demokrasi yang saya jalankan karena berada di jalan. Saya hanya ingin tekankan saya ingin berbicara dengan masyarakat saya untuk mencapai demokrasi yang mensejahterahkan," katanya.
Diungkapkan Jokowi, percuma kebebasan pers dan kebebasan mengemukakan pendapat didengungkan tapi tidak mensejahterakan. Jokowi menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik namun ketimpangan pendapatan terus meningkat.
"Pemerataan semakin timpang. Koefisien gini pada 2008 0,35 dan 2013 0,41. Angka ini sudah masuk lampu merah," katanya.
Bila terpilih menjadi Presiden 9 Juli mendatang, poin pertama yang pertama dilakukan adalah pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan karakter dan ahlak manusia adalah hal terpenting untuk direformasi.  [beritasatu]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar