Minggu, 22 Juni 2014

Jokowi Tak Mengerti Renegosiasi, Jangan Mimpi Bisa Urus Freeport. Kalau Prabowo Pasti Bisa

Tim sukses bidang ekonomi Prabowo Subianto Amir Sambodo menilai calon presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) dinilainya tak mengerti masalah renegosiasi kontrak. Karena hal itu Amir menilai Jokowi tak bisa bernegosiasi dengan perusahaan asing seperti Freeport untuk melakukan investasi besar di dalam negeri, beda jauh dengan Prabowo.
"Bagaimana mau bisa negosiasi dengan Freeport, Jokowi-JK aja enggak ngerti isi kontrak renegosiasi," ujar Amir di diskusi Substansi Debat Capres Soal Ekonomi: Fakta Atau Slogan, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (22/6/2014).
Amir pun mengaku bangga dengan calon wakil presiden nomor urut dua Hatta Rajasa. Karena pada saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta berhasil meyakinkan PT Freeport Indonesia untuk melakukan keterbukaan saham melalui skema Initial Public Offering (IPO) sebesar 5 persen.
"Mereka (Freeport) mau IPO 5 persen di Indonesia, itu terjadi di zaman pak Hatta Rajasa jadi Menko," ujar Amir.
Amir juga menjelaskan jika Freeport jadi mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia, otomatis saham Freeport adalah yang paling besar di dalam sektor pasar modal. "Bayangkan Freeport mau IPO, bisa jadi paling besar di pasar modal," ujar Amir.
Amir menambahkan kehebatan Hatta Rajasa pada saat jadi Menko Perekonomian adalah menaikkan pembagian royalti antara pihak asing dengan dalam negeri. Sebelum Hatta menjabat, royalti yang diberikan kepadhanya 1 persen dari total keuntungan.
"Royalti bisa sampai 3 persen. Freeport bilang kalau nggak mau investasi dia mau bangun, siapa yang negosiasi kalau bukan pak Hatta," papar Amir.   [tribun]

3 komentar:

  1. Amir Bodo, gue rakyat jelata aja tahu cara renegoisasi. Baca dulu isi kontraknya, blusukan di wilayah sekitar freeport lihat, tanya, dokumentasikan, minta pendapat ahli hukum internasional, ahli lingkungan hidup, ekonom dsb. Trus lakukan dialog antar negara di forum, di desa2 sekitar freeport, undang makan dsb. Itu kan special skill Jokowi. Gitu aja koq repot (kt Gus Dur). Tdk ada yg mustahil di dunia ini. Bahkan sebagian pengamat luar negeri justeru khawatir kalau Prabowo pergi nego ke AS malah gak lagi bisa pulang lantaran ditahan sbg pelanggar HAM.

    http://m.liputan6.com/indonesia-baru/read/2066836/prabowo-dan-jokowi-di-mata-pengamat-asing

    BalasHapus
  2. Pada kenyataannya pak prabowo sampe sekarang itu visa nya ditolak di negara tertentu karna dengan alasan dia adalah pelanggar HAM, jadi bagaimana bisa negara lain aja tau dan bersikap tegas tp orang indonesia malah mau menjadikannya presiden? Mau ditaruh mana martabat kita orang indonesia yg presidennya aja ditolak kunjungannya karna terkait pelanggaran HAM yg sampe skrg belum jelas kasusnya. Daripada mencari masalah lebih baik memilih yg sederhana, jujur apaadanya dan berpihak pada rakyat.

    BalasHapus