Waketum Gerindra Fadli Zon terus berpuisi. Oleh politikus PDIP, Fachmi
Habcyi, karya itu dianggap serangan ke Jokowi Widodo (Jokowi). Dia membalasnya dengan
puisi juga.
Fachmi baru sekali merespons puisi Fadli. Puisi
pertamanya berjudul 'Pemimpin Tanpa Kuda'. Kali ini, setelah Fadli
membuat puisi 'Sandiwara', Fachmi kembali membuat puisi.
"Ini sebagai pelajaran dan dialektika sastra," kata Fachmi kepada detikcom, Senin (31/3/2014).
Fachmi
merupakan eks aktivis '98 dan pernah maju sebagai caleg DPR dari PDIP
pada tahun 2009. Ia merupakan salah satu pendiri Pro Jokowi.
Berikut puisi Fachmi:
REMPONG
Seribu caci maki diungkap
Seribu sumpah serapah diucap
Sejuta cara membara
Sejuta siasat menjerat
Tapi. . . .
Sejuta doa melesat
Sejuta asa terangkat
Ini bukan perang pandawa dan kurawa Juga bukan dunia samudera
Hanya 'perang kembangan' dalan pewayangan
Tak ada gurita juga paus hanya anak negeri mengabdi
Berikan cinta untuk negeri
Berikan bukti untuk sanubari
Sejarah tak mungkin dipungkiri
Sejarah juga tak akan lupa
Jejak diri terbawa mati
Jejak ilahi selalu abadi
Nyepi teringat Krisna berucap pada Arjuna : "Karmane Fardikaraste Mapelsyu Kadatyana"
Lakukan tugas jangan hitung untung rugi!
Bukankah
kitab-Nya tertulis : Mereka berencana (jahat), Allah juga punya rencana
(jahat), dan Allah sebaik-baiknya perencana. . . .
Gitu aja kok rempong. . . .!
FAHMI HABCYI untuk Indonesia Raya nan Hebat
Lido, Nyepi 31 Maret Tahun Saka 1936
Sumber :
detik.com
nah...ini baru yg namanya puisi...kata-katanya lebih enak didengar di telinga
BalasHapuswuih... mantab.. mutu... :D (y)
BalasHapus