PD Pasar Jaya menyegel kios pedagang di tiga lantai Pasar Baru, Sawah
Besar, Jakarta Pusat. Tindakan ini membuat pedagang protes. Mereka
akhirnya berunjuk rasa di pasar, Kamis (13/2/2014). Para pedagang
pun menggedor-gedor pintu-pintu kios.
"Mana janji Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta - red). Baru saja bertemu sudah main segel," kata Jhony Sekeon, koordinator aksi pedagang.
Jhony
menjelaskan, dalam pertamuan hari Minggu kemarin telah disepakati agar
PD Pasar Jaya bernegosiasi masalah harga pasca revitalisasi. "Waktu itu
ada Direktur PD Pasar Jaya juga. Kami belum nego malah disegel,"
ujarnya.
Menurutnya, aksi kali ini merupakan lanjutan dari unjuk
rasa beberapa bulan lalu. Pedagang juga sempat mendatangi Balai Kota
Jakarta. "Hasilnya sekitar tiga minggu lalu Jokowi datang ke sini. Dan
minta kami datang ke Balai Kota. Senin minggu lalu kami bertemu,"
ujarnya.
Dalam pertemuan itu, kata dia, Jokowi menjanjikan adanya
potongan harga. Jika sebelumnya harga permeter Rp55 juta, pedagang
minta keringanan sampai setengahnya. "Kondisi sekarang lagi susah.
Jokowi juga bilang harga PD Pasar Jaya kemahalan," ujarnya.
Pedagang
kecewa karena negosiasi belum usai petugas sudah melakukan penyegelan.
"Ini sewenang-wenang. Ada seratus lebih toko yang disegel. Banyak toko
yang barangnya masih berada di dalam. Mereka seenaknya saja menyegel,"
ucap dia.
Dampak lain penyegelan, lanjut Jhony, para para
pedagang terpaksa merumahkan karyawannya. "Bagaimana mau menggaji
mereka. Kami tak bisa dagang. Jangankan buat gaji, buat makan saja kami
tak jelas," katanya.
Pedagang di Metro Pasar
Baru mengaku telah mengadukan nasib mereka terkait harga sewa yang mahal
kepada Jokowi. Setelah mengadu, kios mereka
di Pasar Baru malah disegel.
Jhonny Sekeon (60), pedagang di
Metro Pasar Baru, mengaku mendatangi Jokowi di Balaikota, tiga pekan
lalu. Saat itu, Jokowi menjanjikan akan meminta PD Pasar Jaya agar mau
bernegosiasi harga dengan pihak pengembang.
"Saya dengan beberapa
pedagang lain sudah ke Jokowi, dia berjanji akan segera memproses dalam
seminggu. Eh, belum seminggu, kios kami malah disegel," ucap pria yang
mengaku sudah berdagang di Pasar Baru selama 24 tahun itu, Kamis
(13/2/2014).
Lani (53), pedagang lainnya, mengatakan, sebenarnya
Jokowi pernah blusukan di pasar tersebut, beberapa waktu lalu. Namun,
kata dia, Jokowi hanya mengecek bagian pasar di lantai satu, dan tidak
naik ke lantai dua.
"Jokowi tidak lihat ke atas, cuma sampai di
lantai bawah aja, jadi dia tidak lihat kalau di atas ada ratusan kios
yang tutup. Saya curiga mereka (PD Pasar Jaya) yang ngalangin Jokowi
supaya enggak ngecek ke atas," kata Lani.
Lani merupakan satu
dari sekitar ratus pedagang di Metro Pasar Baru yang kiosnya disegel
oleh PD Pasar Jaya. Menurutnya, kios tersebut disegel akibat enggan
membayar biaya Hak Pemakaian Tempat Usaha (HPTU), yang menurut pedagang
terlampau mahal.
Sumber :
- kompas.com
- viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar