Kamis, 13 Februari 2014

Kiosnya Disegel, Pedagang Pasar Baru Tagih Janji Jokowi

PD Pasar Jaya menyegel kios pedagang di tiga lantai Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Tindakan ini membuat pedagang protes. Mereka akhirnya berunjuk rasa di pasar, Kamis (13/2/2014). Para pedagang pun menggedor-gedor pintu-pintu kios.
"Mana janji Jokowi (Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta - red). Baru saja bertemu sudah main segel," kata Jhony Sekeon, koordinator aksi pedagang.
Jhony menjelaskan, dalam pertamuan hari Minggu kemarin telah disepakati agar PD Pasar Jaya bernegosiasi masalah harga pasca revitalisasi. "Waktu itu ada Direktur PD Pasar Jaya juga. Kami belum nego malah disegel," ujarnya.
Menurutnya, aksi kali ini merupakan lanjutan dari unjuk rasa beberapa bulan lalu. Pedagang juga sempat mendatangi Balai Kota Jakarta. "Hasilnya sekitar tiga minggu lalu Jokowi datang ke sini. Dan minta kami datang ke Balai Kota. Senin minggu lalu kami bertemu," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, kata dia, Jokowi menjanjikan adanya potongan harga. Jika sebelumnya harga permeter Rp55 juta, pedagang minta keringanan sampai setengahnya. "Kondisi sekarang lagi susah. Jokowi juga bilang harga PD Pasar Jaya kemahalan," ujarnya.
Pedagang kecewa karena negosiasi belum usai petugas sudah melakukan penyegelan. "Ini sewenang-wenang. Ada seratus lebih toko yang disegel. Banyak toko yang barangnya masih berada di dalam. Mereka seenaknya saja menyegel," ucap dia.
Dampak lain penyegelan, lanjut Jhony, para para pedagang terpaksa merumahkan karyawannya. "Bagaimana mau menggaji mereka. Kami tak bisa dagang. Jangankan buat gaji, buat makan saja kami tak jelas," katanya.

Pedagang di Metro Pasar Baru mengaku telah mengadukan nasib mereka terkait harga sewa yang mahal kepada Jokowi. Setelah mengadu, kios mereka di Pasar Baru malah disegel.
Jhonny Sekeon (60), pedagang di Metro Pasar Baru, mengaku mendatangi Jokowi di Balaikota, tiga pekan lalu. Saat itu, Jokowi menjanjikan akan meminta PD Pasar Jaya agar mau bernegosiasi harga dengan pihak pengembang.
"Saya dengan beberapa pedagang lain sudah ke Jokowi, dia berjanji akan segera memproses dalam seminggu. Eh, belum seminggu, kios kami malah disegel," ucap pria yang mengaku sudah berdagang di Pasar Baru selama 24 tahun itu, Kamis (13/2/2014).
Lani (53), pedagang lainnya, mengatakan, sebenarnya Jokowi pernah blusukan di pasar tersebut, beberapa waktu lalu. Namun, kata dia, Jokowi hanya mengecek bagian pasar di lantai satu, dan tidak naik ke lantai dua.
"Jokowi tidak lihat ke atas, cuma sampai di lantai bawah aja, jadi dia tidak lihat kalau di atas ada ratusan kios yang tutup. Saya curiga mereka (PD Pasar Jaya) yang ngalangin Jokowi supaya enggak ngecek ke atas," kata Lani.
Lani merupakan satu dari sekitar ratus pedagang di Metro Pasar Baru yang kiosnya disegel oleh PD Pasar Jaya. Menurutnya, kios tersebut disegel akibat enggan membayar biaya Hak Pemakaian Tempat Usaha (HPTU), yang menurut pedagang terlampau mahal.

Sumber :
- kompas.com
- viva.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar