Meski alasan yang disampai Jokowi adalah untuk membangun sebuah sistem nilai dan budaya kerja yang lebih baik, tapi tetap saja menimbulkan banyak pertanyaan.
Seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Manggas Rudi Siahaan yang berulang kali diancam Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan dicopot jabatanya. Mengingat Manggas belum bisa menyelesaikan pengurangan banjir di Jakarta. Bahkan, target zero hole yang digadang-gadangkan Pemprov DKI tidak tercapai.
Malah, jumlah jalan rusak di Ibu Kota semakin bertambah setiap 2,6 menit.
Lalu karena penasaran, awak media pun bertanya pada Mantan Bupati Belitung Timur ini. Apa alasan Manggas Rudi Siahaan masih masih dipertahankan meski terlihat kinerjanya kurang memuaskan.
"Ya saya nggak tahu. Dia (Manggas) kan kesayangan Pak Gubernur. Dan masih dianggap bagus sama Gubernur," kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (13/2).
Ketika ditanya penilaian Basuki sendiri terhadap kinerja Kepala Dinas PU itu sendiri, pria yang akrab disapa Ahok ini hanya mengatakan dia menerima apa saja keputusan yang diambil oleh Jokowi sebagai pimpinannya.
"Kalau aku oke-oke saja. Ikut putusannya Pak Gubernur saja. Menurut beliau, nggak terlalu jelek," ujarnya.
Jokowi pun terkesan membela Manggas saat dicecar pertanyaan yang sama oleh para wartawan. Dia menegaskan tidak mempermasalahkan Manggas bisa atau tidak mengatasi banjir atau jalan berlubang, yang penting dia mau kerja.
"Kamu nggak ngerti, Pak Manggas itu, dia itu setiap hari sama saya sampai jam 03.00 sampai jam 04.00 ke rumah dinas saya, ke lapangan, Itu menunjukkan dia mau kerja, bisa kerja," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini tidak menyalahkan Manggas akan masalah banjir yang semakin parah melanda Jakarta dan semakin banyaknya jalan berlubang yang belum diperbaiki. Karena menurut Jokowi , kesungguhan bekerja adalah alasan dirinya mempertahankan Manggas.
"Yang penting mau kerja dulu, bisa atau tidak itu urusan kedua," tegasnya.
Manggas Rudy Siahaan dilantik menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum menggantikan Ery Basworo. Pergantian itu berdasarkan Keputusan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomor 175 sampai 195 tahun 2013 tanggal 13 Februari 2013 tentang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan eselon II.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar