Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuzy, menyarankan
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak terbuai dengan
banyaknya dukungan yang didapatnya terutama dari dunia maya dan media
untuk maju sebagai calon presiden pada pemilu 2014 mendatang. Dukungan
di dunia maya atau media justru harus diwaspadai karena tidak real dan
sangat rentan berbalik arah.
“Yang namanya dunia maya yah semuanya semu dan tidak real sesuai
dengan istilahnya. Dukungan di dunia maya sangat bisa direkayasa
sehingga sebesar apapun dukungan itu kalau tidak nyata yah percuma.
Sementara dukungan media yang didapatnya saat ini juga sangat rentan
berbalik arah. Makanya jangan terlena,” ujar Romy kepada wartawan di
Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Senin (16/12).
Menurut Romy, partainya telah mempelajari pola permainan di dunia
maya.Salah satu yang didapat dari hal itu adalah banyak akun para
pendukung Jokowi bukanlah pendukung yang real tapi hanya buzzer
saja.Sementara dukungan media yang ada sekarang pun dilihatnya hanyalah
dampak dari efek ikut-ikutan saja. Inisiasi satuisu di media bisa
direkayasa tapi dampaknya bisa seperti bola salju dan hal seperti bisa
berdampak negatif.
“Kalau kita melihat dinamika seseorang di dunia maya jangan cepat
heran melihat banyaknya follower karena dunia maya penuh dengan rekayasa
dan ada ratusan atau ribuan orang mampu membuat dirinya seolah begitu.B
anyak akun pendukung Jokowi ternyata setelah diselidiki tidak punya
follower dan lokasinya akun-akun pendukung ini pun hanya seputaran
Jabotabek,”tegasnya.
Masyarakat pun dihimbau untuk benar-benar melihat dengan nyata apa
yang telah dilakukan Jokowi. Penting menurutnya menchalege Jokowi untuk
benar-benar menunjukkan kuaifikasinya. Pemimpin tambahnya harus bisa
dinilai substansi dan bukan Cuma kemasan saja. Seorang pemimpin harus
benar-benar bisa menguasai masalah.
“Oleh karena itu dirinya pun menyarankan agar Jokowi menggunakan
waktu, pemikirannya dan segenap kemampuan serta dukungan masyarakat di
Jakarta untuk menyelesaikan masalah-masalah di Jakarta yang belum ada
satupun gubernur berhasil menuntaskannya,” tegasnya..
Jokowi pun disarankan menyimak pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati
bahwa untuk menjadi presiden itu gampang, tapi menjadi pemimpin itu yang
sulit.Ini jelasnya merupakan pandangan dan nasihat yang tepat kepada
bangsa ini termasuk Jokowi. Pemimpin itu harus memiliki bukti kerjanya,
teruji dan melalui proses pematangan.
“Masyarakat harus sadar sosok pemimpin bukan berdasarkan kosmentika
yang nampak di wajahnya,tapi berbasiskan integritas dan pengalaman.Untuk
memimpin rakyat indonesia kedepan harus memiliki keterujian di tingkat
nasional.Sebuah bangsa yang besar tidak bisa dipimpin oleh seorang
pemimpin yang rakyat belum memastikan ujian yang dillaluinya,”
tandasnya.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar