Senin, 16 Desember 2013

Sekjen PPP Sarankan Jokowi Tidak Terbuai Dukungan Capres

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuzy,  menyarankan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak terbuai dengan banyaknya  dukungan yang didapatnya terutama dari dunia maya dan media untuk maju sebagai calon presiden pada pemilu 2014 mendatang. Dukungan di dunia maya atau media  justru harus diwaspadai karena tidak real dan sangat rentan berbalik arah.
“Yang namanya dunia maya yah semuanya semu dan tidak real sesuai dengan istilahnya. Dukungan di dunia maya sangat bisa direkayasa sehingga sebesar apapun dukungan itu kalau tidak nyata yah percuma. Sementara dukungan media yang didapatnya saat ini juga sangat rentan berbalik arah. Makanya jangan terlena,” ujar Romy kepada wartawan di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Senin (16/12).
Menurut Romy, partainya telah mempelajari pola permainan di dunia maya.Salah satu yang didapat dari hal itu adalah banyak akun para pendukung  Jokowi bukanlah pendukung yang real tapi hanya buzzer saja.Sementara dukungan media yang ada sekarang pun dilihatnya hanyalah dampak dari efek ikut-ikutan saja. Inisiasi satuisu di media bisa direkayasa tapi dampaknya bisa seperti bola salju dan hal seperti bisa berdampak negatif.
“Kalau kita melihat dinamika seseorang di dunia maya jangan cepat heran melihat banyaknya follower karena dunia maya penuh dengan rekayasa dan ada ratusan atau ribuan orang mampu membuat dirinya seolah begitu.B anyak akun pendukung Jokowi ternyata setelah diselidiki tidak punya follower dan lokasinya akun-akun pendukung ini pun hanya seputaran Jabotabek,”tegasnya.
Masyarakat pun dihimbau untuk benar-benar melihat dengan nyata apa yang telah dilakukan Jokowi. Penting menurutnya menchalege Jokowi untuk benar-benar menunjukkan kuaifikasinya. Pemimpin tambahnya harus bisa dinilai substansi dan bukan Cuma kemasan saja. Seorang pemimpin harus benar-benar bisa menguasai masalah.
“Oleh karena itu dirinya pun menyarankan agar Jokowi menggunakan waktu, pemikirannya dan segenap kemampuan serta dukungan masyarakat di Jakarta untuk menyelesaikan masalah-masalah di Jakarta yang belum ada satupun gubernur berhasil menuntaskannya,” tegasnya..
Jokowi pun disarankan menyimak pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati bahwa untuk menjadi presiden itu gampang, tapi menjadi pemimpin itu yang sulit.Ini jelasnya merupakan pandangan dan nasihat yang tepat kepada bangsa ini termasuk Jokowi. Pemimpin itu harus memiliki bukti kerjanya, teruji dan melalui proses pematangan.
“Masyarakat harus sadar sosok pemimpin bukan berdasarkan kosmentika yang nampak di wajahnya,tapi berbasiskan integritas dan pengalaman.Untuk memimpin rakyat indonesia kedepan harus memiliki  keterujian di tingkat nasional.Sebuah bangsa yang besar tidak bisa dipimpin oleh seorang pemimpin yang rakyat belum memastikan ujian yang dillaluinya,” tandasnya.

Sumber :
Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar