Meskipun elektabilitas Jokowi di atas angin, namun Ketum PDIP Megawati
Soekarnoputri memilih menunggu hasil Pileg. Kenapa Mega tak mau lekas
mendeklarasikan Jokowi? Rupanya Ibu Mega juga masih berharap bisa ikut
Pilpres 2014.
"Beliau mau maju sendiri lagi sama Pak Jokowi. Aku
kira pasti maju," kata sumber detikcom yang ikut dalam jamuan makan
siang di kediaman Mega beberapa waktu lalu, Senin (16/12/2013).
Memang
masih banyak elite dan kader PDIP yang mendukung pencapresan Mega.
Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait pernah bicara bahwa memang ada opsi itu.
Di internal PDIP sekarang ini ada beberapa opsi, termasuk duet
Mega-Jokowi.
"Bisa Ibu Mega dengan Mas Jokowi, Mas Jokowi dengan
Mas Prananda, bisa berbagai kemungkinan," kata Ketua DPP PDIP Maruarar
Sirait, kepada detikcom, Selasa (8/10/2013) lalu.
Belakangan duet
Mega-Jokowi semakin menguat. Apalagi ditanya berkali-kali, Mega tak mau
tegas soal nasib pencapresan Jokowi. Bahkan Mega memilih mendeklarasikan
capres PDIP setelah Pemilu Legislatif.
Hal ini tentu menjadi
tanda tanya besar. Apalagi berdasarkan sejumlah survei, elektabilitas
Jokowi yang masih menjabat Gubernur DKI Jakarta terus naik. Beberapa
survei bahkan memprediksi jika Jokowi yang dicapreskan, maka PDIP bakal
menang signifikan di Pemilu 2014.
Sementara itu hasil berbeda
terlihat pada tingkat elektabilitas Mega. Elektabilitas Mega stagnan dan
cenderung turun. Survei Indo Barometer yang terbaru, misalnya
menempatkan Jokowi menjadi capres pilihan pemuda mengalahkan Prabowo
Subianto dan Mega sendiri.
Keputusan internal PDIP memang
memasrahkan keputusan soal capres dan cawapres yang akan diusung ke
Mega. Akankah Mega mendeklarasikan dirinya lagi menjadi capres dan
mengajak duet Jokowi? Ataukah Mega merelakan Jokowi yang di sejumlah
survei sudah pasti menang Pilpres? Yang jelas elektabilitas Jokowi
sebagai capres yang tinggi tentu karena dukungan masyarakat yang luas,
belum disurvei apa jadinya jika Jokowi hanya dijadikan cawapres Mega.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar