Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Ahmad Mubarok mengatakan
kemarahan Mantan Wakil Presiden yang juga Mantan Ketua Umum Partai
Golkar,Jusuf Kalla (JK) kepada Wasekjen Partai Golkar Nurul Arifin disebabkan
karena persaingan di internal Partai Golkar sendiri. Elaktabilitas Ical
yang mengalami stagnasi membuat munculnya pesaing-pesaing dari internal
Golkar sendiri.
“Ini sebenarnya masalah internal Partai Golkar saja.Elaktabilitas
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang tidak kunjung naik atau stagnan,
buat persaingan makin keras,” ujar Mubarok Senin(18/11/2013).
Mubarok tidak percaya bantahan pihak JK yang menegaskan JK tidak
memanfaatkan kedua lembaga yang dipimpinnya yaitu PMI dan DMI.Mubarok
pun mengaku pernah mendengar upaya JK mendekati Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang menurut survei adalah calon presiden yang
elaktabilitasnya tertinggi saat ini.
“Pastinya JK menggunakan dua lemabaga itu.JK kan punya tujuan.Orang
yang punya tujuan akan menggunakan segala macam cara untuk mencapai
tujuannya itu,” tambahnya.
Ditanyakan apakah kemarahan JK terhadap Nurul adalah satu kewajaran,
Mubarok mengatakan wajar JK marah.”JK marah karena dikait-kaitkan
dengan Jokowi.Kalau Nurul gak menyebut itu saya rasa JK tidak akan marah
dan akan dianggap sebagai persaingan internal saja,” tegasnya.
Mubarok menegaskan tidak ada yang salah jika JK berusaha mendekati
Jokowi saat ini karena elaktabilitas Jokowi yang tinggi.”Biasa saja jika
dulu di 2004 JK bergabung dengan SBY karena waktu itu elaktabilitas SBY
tertinggi. Kalau sekarang dia melakukan hal itu dengan Jokowi juga tidak
ada yang salah. Biasa saja dalam politik orang bergabung dengan yang
kuat,” pungkasnya.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar