Senin, 18 November 2013

Meski Dicela Nurul, Wajar Jika JK Dekati Jokowi

Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Ahmad Mubarok mengatakan kemarahan Mantan Wakil Presiden yang juga Mantan Ketua Umum Partai Golkar,Jusuf Kalla (JK) kepada Wasekjen Partai Golkar Nurul Arifin disebabkan karena persaingan di internal Partai Golkar sendiri. Elaktabilitas Ical yang mengalami stagnasi membuat munculnya pesaing-pesaing dari internal Golkar sendiri. “Ini sebenarnya masalah internal Partai Golkar saja.Elaktabilitas Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang tidak kunjung naik atau stagnan, buat persaingan makin keras,” ujar Mubarok Senin(18/11/2013).
Mubarok tidak percaya bantahan pihak JK yang menegaskan JK tidak memanfaatkan kedua lembaga yang dipimpinnya yaitu PMI dan DMI.Mubarok pun mengaku pernah mendengar upaya JK mendekati Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang menurut survei adalah calon presiden yang elaktabilitasnya tertinggi saat ini.
“Pastinya JK menggunakan dua lemabaga itu.JK kan punya tujuan.Orang yang punya tujuan akan menggunakan segala macam cara untuk mencapai tujuannya itu,” tambahnya.
Ditanyakan apakah kemarahan JK terhadap Nurul adalah satu kewajaran, Mubarok mengatakan wajar JK marah.”JK marah karena dikait-kaitkan dengan Jokowi.Kalau Nurul gak menyebut itu saya rasa JK tidak akan marah dan akan dianggap sebagai persaingan internal saja,” tegasnya.
Mubarok menegaskan tidak ada yang salah jika JK berusaha mendekati Jokowi saat ini karena elaktabilitas Jokowi yang tinggi.”Biasa saja jika dulu di 2004 JK bergabung dengan SBY karena waktu itu elaktabilitas SBY tertinggi. Kalau sekarang dia melakukan hal itu dengan Jokowi juga tidak ada yang salah. Biasa saja dalam politik orang bergabung dengan yang kuat,” pungkasnya.

Sumber :
Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar