Senin, 18 November 2013

Aksi Maling Kian Memukul Pedagang di Blok G

Belum genap tiga bulan pedagang menempati Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sederet masalah mulai menghinggapi pedagang yang direlokasi oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dari jalan di depan Blok A Pasar Tanah Abang itu.
Mulai dari sepinya jumlah pengunjung hingga adanya aksi pencurian. Awal bulan ini setidaknya ada dua kios yang mengaku kecolongan.
Senin (11/11/2013) siang pukul 14.00 lalu maling beraksi di kios milik Desi di lantai 3 Blok G.
Saat itu pasar memang dalam keadaan sepi pengunjung. Demi mengusir rasa jenuh, wanita asal Sumatera Barat itu bertandang ke kios tetangga.
“Kami biasa keliling curhat ke tetangga. Saya keliling gang ini, dan ke belakang kios saya jadi enggak bisa mengawasi ya. Selama ini juga biasa begitu dan enggak terjadi apa-apa,” kata Desi alias Desnawati kepada detikcom, Senin (18/11/2013).
Desi kaget saat setengah jam kemudian dia kembali ke kiosnya. Dia melihat barang dagangannya sudah berantakan. Setelah diperiksa susunan legging dan kaos-kaos dagangan lainnya diketahui ada lima kodi yang raib.
“Itu kejadiannya sudah seminggu lalu. Saya enggak punya firasat apa-apa, taunya pas balik lagi baju di bawah meja saya sudah kosong, posisinya berantakan gitu,” kata perempuan berusia 37 tahun itu.
Dia mengaku kaos yan hilang itu rencananya akan dijual dengan harga mulai Rp 20.000,- “Ruginya kalau dihitung ada 2J lebih,” ujarnya.
Padahal, Sabtu dua hari sebelumnya kasus serupa juga terjadi di Blok G. Para pedagang, termasuk Desi tak habis pikir karena maling itu menyikat 5 kodi baju kaos manset saat pemiliknya shalat dzuhur di lantai empat.
Desi tak mengira bahwa maling akan beraksi pada waktu yang berdekatan. Meski demikian ia tak menaruh curiga pada rekannya sesama pedagang. “Kejadiannya itu baru kali ini memang, mungkin karena banyak yang sudah tutup, jadi suasananya sepi dan jadi ajang kesempatan untuk maling,” tuturnya.
Kejadiannya memang terbilang cepat. Desi menyebut, kalau pelaku pencurian adalah orang luar, dia curiga akses yang digunakan adalah lewat pintu penyeberangan. Pintu itu menghubungkan jalan raya langsung ke lantai 3 Blok G.
Apalagi lokasi kiosnya Blok 3 Act 31 yang berada di gang kedua jika datang dari jembatan itu, hanya berjarak sekitar 15 meter dari jembatan maupun ke tangga.
Terpisah, pedagang lantai 3 lainnya membenarkan isu maling di lantai 3 Blok G. “Benar memang ada yang kehilangan. Dia kan habis tidur, terus dia ke sana melihat ke arah jalan raya, sebentar saja. Pas balik barangnya sudah enggak ada empat ikat. Sampai nangis-nangis pingsan dia di situ,” kata Rika, pedagang pakaian muslim.
Rika memaklumi jika peristiwa itu cukup membuat shock sebab penjualan selama ini juga susah mendapatkan untung. Tapi dia mencurigai maling yang beraksi akhir-akhir ini bukanlah orang baru, melainkan yang sudah paham kondisi di lantai 3.
“Pasti yang sudah mengetahui situasi, kalau pendatang kayaknya enggak mungkin. Dari mana dia tahu jam berapa dia keluar dan beraksi dalam sekejap,” ujarnya.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar