Senin, 18 November 2013

Tudingan Jokowi Mirip Hitler akan Menghantam Balik Saifullah Ma'sum dan PKB

'Lawan-lawan' politik Joko Widodo (Jokowi) disebut terus berupaya membuat citra Gubernur DKI Jakarta itu buruk. Cara terbaru dengan menuding mantan Walikota Solo itu seakan-akan sosok yang haus pencitraan dan gila publisitas.
Namun, ketika publik tahu bahwa Jokowi tak pernah mencari publisitas, apalagi berkampanye, taktik diubah dengan menuding media massa seakan-akan sebagai pihak yang bertanggungjawab karena berlebihan menyanjung Jokowi! "Cukup? Belum! Kini ada tambahan baru lagi yang dilontarkan oleh Saifullah Ma'sum (SM), salah seorang pentolan PKB Imin (sapaan Muhaimin Iskandar)," ujar pengamat politik senior AS Hikam, Senin (18/11/2013).
Saifullah Ma'sum menyamakankan Jokowi seperti bekas pemimpin Jerman Adolf Hitler, yang populer tetapi sejatinya manusia jahat dan karena itu jatuh. Karena itu, Saiful menyarankan, media seharusnya bersikap lebih netral dan bukan menjadi corong politik Jokowi. Dikuatirkan, sikap itu akan membuat Jokowi seperti Hitler dimana setiap orang mengkritisi akan dihukum.
Menurut Hikam, tudingan Saifullah Ma'sum itu sungguh luar biasa. "Saya yakin serial kampanye negatif terhadap wong Solo itu masih akan banyak jenisnya, apalagi jika seandainya PDIP benar-benar- menjadikan beliau sebagai capres. Orang-orang seperti SM, yang notabene adalah orang NU dan terpelajar di PT (perguruan tinggi) agama, ternyata menjual murah martabatnya demi kampanye negatif seperti itu," ungkap Hikam.
Menurut Hikam, masih mending kalau Saifullah Ma'sum punya bukti kejahatan atau niat jahat Jokowi yang ada mirip-miripnya dengan Hitler. Karena itu dia menegaskan, Saifullah Ma'sum sama sekali tidak punya kapasitas untuk membuat tudingan tersebut. Karena di samping sangat keji, juga tidak ada relevansinya.
"SM hanya mencoba melontarkan provokasi murah dan bodoh yang malah akan menghantam balik dirinya dan partainya sendiri. Bagi Jokowi, saya kira, hujatan seperti itu hanya makin meningkatkan daya tariknya. Kalau biasanya beliau hanya dilihat oleh publik sebagai sosok yang tenang dan sabar, kini atribut itu ditambah: sosok yang juga dizolimi dan difitnah oleh para politisi sontoloyo semacam SM," demikian bekas menteri era Pemerintahan Gus Dur ini.

Sumber :
rmol.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar