Situasi sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta memanas. Ratusan
orang memadati Kantor Balaikota Jakarta menuntut pembebasan bus
metromini yang ditahan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Mereka
memaki setiap pejabat yang mengenakan seragam Dinas Perhubungan.
Demonstran sempat mencegat bus Kopaja di jalan tersebut,
menghentikannya, dan menginjak-injak atapnya.
Aparat kepolisian
meminta mereka tidak anarkis. Demonstran tetap melanjutkan aksinya,
hingga kemudian mereka kembali memadati pintu gerbang Balaikota.
Sementara arus lalu lintas kendaraan di jalan itu melambat, sebab jajaran bus Metromini parkir di badan jalan.
"Jangan
anarkis, jangan ada yang merusak bus yang lewat. Mereka juga sama
seperti anda semua, mereka bukan pemilik bus. Mereka hanya awak bus yang
kerja untuk pemilik," kata petuas kepolisian menenangkan demonstran.
"Kami
hanya mau bertemu Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo). Kami minta
seluruh bus yang ditahan Dishub dilepas lagi. Sopir dan kenek yang
busnya ditahan tidak dapat bekerja sementara waktu," kata Herlambang,
awak bus metromini yang demonstrasi di depan Balaikota.
Hingga
siang ini, Jokowi belum berada di Balaikota. Sementara demonstran
memilih menunggu sampai Jokowi datang ke kantornya. Menurut Herlambang,
persoalan awak bus harus disampaikan langsung ke gubernur, sehingga bisa
lekas mengambil langkah.
Demonstran masih berteriak protes,
sebagian menggoyang-goyangkan pagar balaikota. Herlambang mengatakan,
penertiban bus tidak adil. Sebab petugas Dinas Perhubungan hanya
memfokuskan pada bus Metromini.
"Jika mau, sebaiknya semua angkutan juga ditertibkan. Kami tidak menolak, tetapi mohon berlaku adil," kata Herlambang.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar