Kamis, 29 Agustus 2013

Kantor Jokowi Memanas, Sopir Metromini Injak-injak Kopaja

Situasi sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta memanas. Ratusan orang memadati Kantor Balaikota Jakarta menuntut pembebasan bus metromini yang ditahan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Mereka memaki setiap pejabat yang mengenakan seragam Dinas Perhubungan. Demonstran sempat mencegat bus Kopaja di jalan tersebut, menghentikannya, dan menginjak-injak atapnya.
Aparat kepolisian meminta mereka tidak anarkis. Demonstran tetap melanjutkan aksinya, hingga kemudian mereka kembali memadati pintu gerbang Balaikota.
Sementara arus lalu lintas kendaraan di jalan itu melambat, sebab jajaran bus Metromini parkir di badan jalan.
"Jangan anarkis, jangan ada yang merusak bus yang lewat. Mereka juga sama seperti anda semua, mereka bukan pemilik bus. Mereka hanya awak bus yang kerja untuk pemilik," kata petuas kepolisian menenangkan demonstran.
"Kami hanya mau bertemu Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo). Kami minta seluruh bus yang ditahan Dishub dilepas lagi. Sopir dan kenek yang busnya ditahan tidak dapat bekerja sementara waktu," kata Herlambang, awak bus metromini yang demonstrasi di depan Balaikota.
Hingga siang ini, Jokowi belum berada di Balaikota. Sementara demonstran memilih menunggu sampai Jokowi datang ke kantornya. Menurut Herlambang, persoalan awak bus harus disampaikan langsung ke gubernur, sehingga bisa lekas mengambil langkah.
Demonstran masih berteriak protes, sebagian menggoyang-goyangkan pagar balaikota. Herlambang mengatakan, penertiban bus tidak adil. Sebab petugas Dinas Perhubungan hanya memfokuskan pada bus Metromini.
"Jika mau, sebaiknya semua angkutan juga ditertibkan. Kami tidak menolak, tetapi mohon berlaku adil," kata Herlambang.

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar