Pengamat politik AS Hikam menilai, keinginan Akbar Tanjung menduetkan
Joko Widodo (Jokowi) dengan Jusuf Kalla (JK) pada pemilihan presiden
2014 tidak menguntungkan Jokowi. Karena, elektabilitas Jokowi jauh di
atas JK.
"Pertama, akan sulit bagi Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P) bisa menangkat JK. Kedua, tidak bagus buat Jokowi
karena elektabilitasnya jauh dari JK," kata Hikam, Kamis (29/8/2013).
Selain
itu, lanjutnya, Jokowi yang usianya jauh lebih muda dari JK juga tidak
bagus jika diduetkan. Jokowi generasi muda yang lebih pantas untuk
dijadikan calon presiden. "Susah, kasihan Jokowi. Maunya Akbar kan JK
calon presiden," terangnya.
Menurutnya, jika duet dengan Jokowi,
tidak mungkin jika JK duduk sebagai calon wakil presiden. "Kan tidak
mungkin kalau calon wakil presidennya lebih tua," terangnya.
Menurutnya,
sah-sah saja jika Akbar ingin duet Jokowi-JK. Dia menduga, pernyataan
Akbar untuk duet Jokowi-JK hanya bagian dari ambisi menggeser Aburizal
Bakrie sebagai calon presiden dari Partai Golkar.
Seperti
diberitakan, Akbar Tanjung menilai, duet Jokowi-JK sangat ideal, karena
mewakili dua kelompok besar. Jokowi mewakili masyarakat Jawa, dan JK
mewakili kelompok non Jawa. "Dia bagus, Jawa dan non Jawa," kata Ketua
Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu, beberapa waktu lalu.
Akbar
menambahkan, JK dan Jokowi memang memiliki kedekatan emosional. Katanya,
tidak mengherankan jika kedua figur tersebut berpasangan dalam Pilpres.
"Jusuf Kalla siap, bahkan dia mengatakan, hubungan dirinya
dengan Jokowi sudah lama, dan hubungannya bagus," ujar Akbar.
Sumber :
okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar