Kamis, 18 Juli 2013

Satu-satunya Penghalang Capres Militer Adalah Jokowi

Peluang purnawirawan militer menjadi presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang, sangat besar.
Itu dikatakan Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans) Saiful Haq.
Menurut Saiful, satu-satunya ganjalan yang menghalangi keberhasilan capres militer, adalah jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mencalonkan diri untuk bersaing dengan mereka.
"Kalau Jokowi tidak maju, saya pesimistis sipil masih kuat, kecuali ada tokoh lain. Namun, dalam waktu tersisa satu tahun ini, apakah bisa mencari tokoh seperti Jokowi?" kata Saiful dalam diskusi bertema 'Menimbang Capres Sipil atau Purnawirawan Militer pada Pemilu 2014', di Kantor Imparsial, Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (17/7/2013).
Hasil temuan survei Lembaga Survei Nasional (LSN) beberapa waktu lalu menyebutkan, ketidakberpihakan pemilih pada capres militer bukan karena faktor ketidaksukaan.
"Kalau hasil temuan masih menyaingi politikus sipil, tapi bukan karena kesukaan, melainkan karena adanya pengimbang. Jadi, bukan berarti militer lebih buruk atau tidak, tetapi selama masih ada sipil lebih baik, maka mereka memilih ke sipil," jelas Saiful.
Sebelumnya, ia juga mengatakan bahwa saat ini masyarakat butuh sosok presiden yang memiliki kedekatan dengan rakyat, seperti yang dilakukan Jokowi.
"Untuk track record dan profesionalisme cawapres, pemilih lebih ketat. Tapi, kalau untuk presiden, lebih kepada melihat kerakyatan," ungkapnya.


Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar