Terbukanya peluang memasangkan Aburizal Bakrie-Joko Widodo (Jokowi) dalam pilpres
mendapat sambutan hangat. Ketua Umum yang juga capres Partai Golkar,
Aburizal Bakrie tidak masalah dengan pencalonan itu asal memenuhi dua
persyaratan mutlak.
"Syaratnya ada kemauan dari kedua pihak.
Kalau pihak Partai Golkar mau dan demikian juga Pak Jokowi mau, maka
bisa juga dipasangkan," ujar pria yang akbrab disapa Ical ini kepada
wartawan usai buka puasa bersama ratusan anak yatim dan tukang becak di
Posko Arianti Dewi, Jalan Bayangkara, Solo, Kamis (18/7/2013) malam.
Ical
mengatakan untuk memasangkan dirinya dengan Jokowi harus dilakukan
berbagai langkah. Misalnya Partai Golkar harus melakukan koalisi dengan
PDIP, partai asal Jokowi. Namun bisa juga dilakukan cara lain jika
langkah koalisi tidak bisa ditempuh.
"Jika perolehan suara Partai
Golkar memenuhi ketentuan undang-undang yaitu 20 persen kursi di DPR
atau 25 persen suara sah nasional dan Pak Jokowi berkehendak maka bisa
pasangan itu saja dicalonkan sendiri oleh Golkar," lanjutnya.
Ical
juga mengaku sering bertemu dengan Jokowi dalam berbagai kesempatan.
Namun ia belum berbicara secara khusus dengan Jokowi terkait peluang
tersebut.
Munculnya pasangan Ical-Jokowi ini disampaikan Waketum
Partai Golkar Agung Laksono. Ketika ditanya kemungkinan memasangkan Ical
dengan Jokowi, Agung mengatakan peluang itu terbuka lebar.
"Tidak
tertutup kemungkinan ke sana. Tergantung hasil legislatif, nanti gimana
kontribusinya. Misalkan Golkar dapatnya sekian persen, kita perlu
bantuan persen tambahan dari partai lain," kata Agung.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar