Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto menilai, wajar jika Jokowi disukai kaum perempuan.
"Jokowi kan media darling, wajar saja," ujar Bambang, Kamis (18/7/2013).
Menurut Bambang, survei merupakan sebuah potret realitas. Potret realitas ini, menurutnya, belum tentu menunjukkan hasil pemilu 2014 mendatang. Apalagi, kata Bambang, suara yang terjaring dalam survei juga dipengaruhi media massa.
"Media itu membentuk persepsi publik. Ini jadi poros kekuatan keempat sehingga bisa jadi media mempengaruhi survei itu sendiri," kata Bambang.
Ketua DPP PDI Perjuangan ini menilai, survei juga harus dilihat dari berbagai faktor. Misalnya, siapa yang melakukan survei, waktu pelaksanaan survei, lokasi pelaksanaan survei, hingga kepentingan di balik survei tersebut.
"Lalu, juga ditelusuri hasilnya, benar atau tidak. Juga dilihat apakah pemotret ini punya kepentingan? Jangan-jangan, survei-survei itu tidak jelas," ujarnya.
Menurut Bambang, PDI Perjuangan memiliki tim survei sendiri yang dianggapnya lebih kredibel. Survei itu tidak disiarkan ke publik dan hanya digunakan untuk kepentingan strategi partai. Saat ditanya soal posisi Jokowi dalam survei internal itu, Bambang tak mau membukanya.
"Soal capres itu semua porsinya Ketua Umum, tidak ada yang bisa kami ini bicara soal itu," kata Bambang.
Berdasarkan hasil survei PDB yang dilakukan pada 11-18 Juni 2013, Jokowi lagi-lagi ada di posisi teratas sebagai kandidat capres. Survei yang khusus dilakukan pada kaum hawa, menyebutkan tingkat dukungan Jokowi mencapai 16,1 persen. Sementara itu, posisi selanjutnya ditempati oleh Prabowo Subianto (7,8 persen), Megawati Soekarnoputri (7,3 persen), Aburizal Bakrie (4,8 persen), Jusuf Kalla (2,9 persen), dan Wiranto (1,3 persen).
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar