Partai Golkar belum menentukan pendamping Abu Rizal Bakrie sebagai calon
wakil presidennya. Namun, sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)
Mahfud MD atau Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memiliki
kans kuat untuk dipilih sebagai pendamping Ical.
“Dua tokoh ini
(Mahfud dan Jokowi) orang sudah tahu. Itu tidak bisa diberi penilaian
secara eksak. Setiap orang punya kualifikasi, kemampuan pada bidangnya
masing-masing. Tinggal persoalan doa,” katanya Sekretaris Jenderal
Partai Golkar Idrus Marham seusai peringatan hari lahir ke-15 Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) di Cikini, Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Ia
mengatakan, Mahfud berpengalaman menjadi Menteri Pertahanan dan juga
mantan Ketua MK. Sementara Jokowi baru saja menjabat sebagai Gubernur
DKI Jakarta. Ditanya soal lebih memilih Jokowi atau Mahfud, dia
menyatakan, pilihan Partai Golkar masih bisa terus berubah.
“Politik
itu kan dinamis, tidak statis. Sepanjang belum diputuskan melalu proses
rapimnas (rapat pimpinan nasional) yang demokratis dan semua dukungan
dari bawah, sepanjang itu sangat dinamis, belum final,” sergahnya.
Ia
mengatakan, banyak alternatif calon pendamping Ketua Umum Partai Golkar
itu. Ia menyebutkan beberapa nama selain Mahfud dan Jokowi, di
antaranya Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X
dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edi Wibowo.
Disampaikannya, cawapres yang akan mendampingi Abu Rizal tidak harus
kader Partai Golkar.
“Bangsa ini dikelola bersama-sama. Jadi pasangan Bang Ical (panggilan akrab Abu Rizal) tidak harus Golkar,” kata Idrus.
Yang pasti, katanya, Ical yang akan menentukan calon pendampingnya dalam merebut kursi RI 1 nanti.
“Tergantung
Ical. Mandat kami berikan kepada Ical. Untuk menentukan cawapres,
diberikan seutuhnya kepada Abu Rizal sebagai capres untuk menentukan,”
katanya.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar