Basuki Tjahaja Purnama heran dengan pernyataan lembaga Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang menyebutkan blusukan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memakan anggaran hingga Rp 26,6
miliar. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mencurigai Fitra sengaja
membentuk opini publik kalau mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
lebih hemat daripada Jokowi.
"Kamu jangan kasih kesan
seolah-olah Pak Fauzi Bowo itu lebih hemat daripada Pak Jokowi. Terus
dikasih kesan seolah-olah Pak Jokowi blusukan pakai anggaran ini," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Pernyataan
itu dilontarkan oleh Basuki karena Fitra membandingkan dana operasional
yang digunakan Jokowi-Basuki dengan dana operasional yang digunakan
Fauzi Bowo-Prijanto. Dana operasional itu memiliki selisih hingga Rp 9
miliar.
Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, aksi blusukan
hanya menggunakan kaki dan tidak membutuhkan modal apa pun karena
Jokowi telah memiliki mobil dinas. Modal itu hanya digunakan kalau ada
peristiwa, bencana, maupun gesekan yang terjadi antarwarga, misalnya
seperti gesekan yang terjadi di Kali Pasir, Menteng, Jakarta Pusat,
beberapa waktu lalu.
Pernyataan Fitra itu, menurut Basuki, sudah merupakan pesanan salah satu partai politik yang takut akan aksi blusukan
Jokowi dan ingin meniru aksinya untuk Pemilu 2014. "Jadi, menurut saya,
Fitra ini ada maksud apa? Ingin membangun kesan, terus ada partai
politik yang masuk, dan seolah-olah membuat pernyataan tidak boleh blusukan karena habiskan duit begitu banyak. Jadi, saingan 2014 jangan begitu caranya dong, hehehe," kata Basuki.
Basuki pun balik menantang Fitra untuk membuka anggaran mana yang disebut dengan anggaran blusukan. Selain itu, ia juga meminta Fitra untuk menunjukkan anggaran-anggaran mana saja yang di mark up.
Menurutnya,
pemerintahan Jokowi-Basuki-lah yang telah mengajarkan Fitra untuk lebih
pintar dalam membuka dan membaca anggaran. "Saya suruh buka, buat coba
cek, mana yang di-mark up? Kasih tahu ke saya. Fitra ini sudah main politik," tegasnya.
Sekadar informasi, Fitra memaparkan anggaran blusukan
2013 Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wakilnya Basuki Tjahaja Purnama
mencapai Rp 26,6 miliar lebih. Jumlah tersebut ternyata lebih mahal
dibanding dengan gubernur dan wakil gubernur DKI terdahulu, Fauzi Bowo
dan Prijanto. Anggaran blusukan Fauzi Bowo saat itu hanya
mencapai Rp 17,6 miliar per tahunnya. Anggaran tersebut berasal dari
APBD 2012. Biaya tersebut masuk dalam belanja penunjang operasional.
Dengan jumlah tersebut, antara Jokowi dan Foke terdapat selisih anggaran
blusukan sebesar Rp 9 miliar.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar