Warga Kampung Srikandi, Kelurahan Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung,
Jakarta Timur digusur atas eksekusi pengadilan. Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo yang mendatangi ratusan pengungsi itu menawarkan rusun
sebagai tempat tinggal mereka. Sayangnya, tawaran itu ditolak warga.
Berdasarkan
pantauan, Rabu (29/5/2013), Jokowi mendatangi Kali Cipinang tempat
sekitar 540 jiwa mengungsi. Jokowi sempat membagikan alat sekolah dan
berdialog dengan warga.
"Yang kita tawarkan rusun tapi warga
minta ganti. Saya bukan PT swasta. Tadi lihat sendiri kan tidak mau
rusun," kata Jokowi kepada wartawan.
Berikut dialog Jokowi saat penawaran rusunnya ditolak warga:
Jokowi:
"Itu kan masalah hukum, saya sebagai gubernur hanya bisa menawarkan
solusi rumah susun. Daripada di sini, lebih baik di rusun"
Kamto:
"Kami enggak mau, kami minta setelah digusur kami mendatkan ganti yang
sesuai dengan kami yang miliki sebelumnya. Di situ kan masih bayar kalau
di rusun,"
Jokowi: "Bayarkan Rp 150.000 per bulan. Saya bisanya
memberi alternatif ini. Tadi siang saya sudah dapat lima puluh (unit).
Makanya saya ke sini. Kalau masalah eksekusi pengadilan saya enggak bisa
ikut-ikut. Saya sudah ketemu pak Probosutedjo dua kali, tapi gimana
beliaunya enggak mau,"
Ningsih (50): "Saya nggak mau rusun pak. Masih harus bayar dan lokasinya jauh dari sekolah anak-anak,"
Jokowi: "Ya bu saya sudah tahu. Saya sudah punya gambar rumah bapak ibu. Saya sudah usahakan ketemu Pak Probo tapi ga tembus,"
Berdasarkan
informasi, tanah yang ditempati warga adalah milik pengusaha
Probosutedjo. Pengadilan memutuskan untuk mengeksekusi lahan tersebut
untuk segera dikosongkan.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar