Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berfirasat jika upaya
penggunaan hak interpelasi oleh beberapa fraksi di DPRD DKI sebagai
upaya pemakzukan. Fraksi PDIP DPRD DKI pun menegaskan jika hal itu benar
terjadi, maka fraksi pengusung interpelasi tersebut akan berhadapan
dengan warga DKI Jakarta.
"Kita pun sudah menduga akan sampai ke
sana (pemakzulan). Kalau mereka memang mau melakukan itu, maka lawan
mereka nanti adalah masyarakat. Warga DKI yang akan melawan," ujar
Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI, Jhony Simanjuntak saat berbincang
dengan detikcom, Rabu (29/5/2013).
Jhony menilai, upaya
penggunaan hak interpelasi yang kini diusung oleh Fraksi Partai
Demokrat, Fraksi Hanura Damai Sejahtera (FDS) dan Fraksi PAN-PKB,
terlalu mengada-ada. Seharusnya jika memang ada permasalahan dalam
pelaksanaan Kartu Jakarta Sehat (KJS), cukup dikomunikasikan antar
Komisi E (bidang kesejahteraan rakyat) degan pihak eksekutif.
"Ini
terkesan prematur, karena ini kan persoalan kebijakan. Semua sepakat
kalau KJS ini bagus. Persoalan ada rumah sakit yang ingin mundur dari
KJS, itu kan tidak jadi. Artinya, persoalan ini harusnya cukup dibahas
di komisi E saja. Jadi kalau memang ada yang kurang, kan bisa
dibicarakan. Jangan sampai langsung hak interpelasi, kesannya, ini
terlalu berlebihan, seolah-olah ada hal yang luar biasa yang terjadi dan
kebijakan tersebut merugikan masyarakat. Padahal tidak," jelas Jhony.
Selain
itu, lanjut Jhony, jika ada fraksi pengusung interpelasi yang tidak
terima dengan penggunaan data dan sitem pembayaran menggunakan INA CBGs
(Indonesia Case Base Group's), seharusnya langsung ditanyakan ke
Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sebab program tersebut merupakan
persetujuan dari Kemenkes.
"Ketika persoalan ini adalah persoalan
tarif, itu kan domainnya (wilayah) Kemenkes. Kemenkes yang menerapkan
tarif berdasarkan INA CBGs tersebut. Harusnya Komisi E bertanya ke
Kemenkes. Apalagi sistem tersebut juga untuk pendataan kependudukan,"
jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi sempat mengatakan bahwa isu
interpelasi yang akan dilakukan oleh DPRD DKI Jakarta kepada dirinya,
akan berujung pada upaya pemakzulan.
"Ya karena sudah seperti
ini, kalau feeling pertamanya dulu ke sana (pemakzulan). Ngapain
interpalasi hanya untuk masalah kerikil kecil seperti ini," ujar Jokowi.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar