Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pagi ini menghadiri Rapat Konsultasi
Regional II Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Acara yang
digelar di Hotel Sultan, Jakarta, ini akan membahas mengenai pembangunan
rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) untuk para pekerja dan buruh di
Indonesia.
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz
menjelaskan, kebutuhan akan perumahan bagi buruh sampai saat ini masih
sulit terpenuhi dengan semakin mahalnya tanah dan rumah dari waktu ke
waktu. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah percepatan penyediaan rumah
yang layak huni bagi pekerja atau buruh yang lokasinya dekat dengan
tempat bekerja.
"Supaya bisa menghemat biaya transportasi dan
harga sewa rumah dapat terjangkau sesuai dengan kemampuan para buruh,"
kata Djan Faridz dalam sambutannya, Jumat (15/3/2013).
Ia
menyampaikan, sesuai data yang diperoleh dari BPS pada 2012, ada 40 juta
pekerja buruh yang tersebar di sejumlah kota di sekitar Ibu Kota. DKI
Jakarta tercatat memiliki jumlah buruh sekitar 2,2 juta, Bogor, Depok
dan Bekasi sebanyak 1,6 juta dan wilayah Banten sebanyak 491.000 buruh.
Adapun
untuk tingkat rata-rata upah minimum provinsi sebesar Rp 1,1 juta per
bulan dan tingkat rata-rata pengeluaran untuk sewa rumah sebesar Rp
300.000 serta biaya transportasi rata-rata Rp 500.000 per bulan. Rapat
ini sengaja digelar untuk mencari jalan tengah meringankan beban buruh
tersebut.
Selain Djan Faridz dan Joko Widodo, hadir juga dalam
rapat ini Meteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Mennakertrans) Muhaimin
Iskandar, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur DIY
Hamengkubuwono IX, Wakil Gubernur Banten dan Sekretaris Daerah Jawa
Timur.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar