Jumat, 15 Maret 2013

Jokowi Soal MRT: Ini Proyek Puluhan Triliun, Saya Harus Hati-hati

Soal proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang tak kunjung diputuskan, Gubernur DKI Jokowi mengaku harus berhati-hati karena menyangkut dana triliunan rupiah. Lantas kapan akan diputuskan?

"Nanti kalau sudah siap semuanya, legalnya baru di biro hukum. Sudah sampai ke saya tapi saya suruh telaah karena ini proyek yang besar sekali. Puluhan triliun jadi saya harus hati-hati," jelas Jokowi.

Hal itu disampaikan Jokowi di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2013).

"Tapi Insyaallah dalam bulan bulan ini saya pastikan yang MRT," imbuhnya.

Sedangkan mengenai monorel, Jokowi mengatakan dokumen sudah hampir lengkap. Dokumen yang dimaksud adalah dokumen penyelesaian pembelian kepemilikan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) di konsorsium Jakarta Monorail. Sedangkan penyelesaian pembelian tiang-tiang monorel milik PT Adhi Karya, Jokowi menyerahkannya pada Bappeda.

"Tanya Bu Yani (Ketua Bappeda DKI Sarwo Handayani, red), masih dalam tahap negosiasi. Tapi sudah, sahamnya sudah diambil alih, negosiasinya tiangnya tinggal dikit tanya ke Bu Yani," imbuhnya.

Sebelumnya, Jakarta Monorail belum menemui titik temu tentang besaran pembayaran tiang-tiang monorel milik Adhi Karya. Namun ditargetkan, proses pembayaran tiang ini, akan tuntas setelah proses pembayaran saham selesai dilaksanakan.

"Penggantian tiang tidak bisa begitu saja, harus ada appraisal harga. Ini belum nego karena harga yang kami persiapakan sebesar audit BPK yakni Rp 130 miliar, kenyataanya Adhi penawarannya cukup jauh. Ini kan harus kita nego," cetus tutur Juru Bicara Jakarta Monorail Bovanantoo kepada detikFinance, Rabu (27/2/2013).

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuk T. Purnama (Ahok) mengatakan pihaknya memberikan waktu 2 bulan lagi kepada PT Jakarta Monorail untuk segera memulai pengerjaan monorel DKI Jakarta. Jika tak sanggup, Jakarta Monorail akan dicoret.

Seperti diketahui, Jakarta Monorail baru saja mengumumkan telah menggandeng Ortus Holdings, perusahaan Singapura milik Edward Soeryadjaya yang menyingkirkan Kalla Group yang sudah sejak awal tertarik menggarap monorel DKI. Namun ternyata sampai sekarang belum jelas kapan monorel ini akan dilaksanakan.


Sumber :
news.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar