Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan kesempatan kepada Wali
Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono untuk menyelesaikan sengketa lahan
di makam Mbah Priok.
Jokowi mengatakan, ia mengurungkan niatnya
untuk meninjau dan bertemu langsung dengan ahli waris lahan makam Mbah
Priok karena Bambang meminta diberi kesempatan untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
"Masih ditangani Pak Wali Kota dulu. Sebenarnya
hari ini rencana mau ke sana. Tapi enggak jadi karena Pak Wali Kota
meminta untuk mencoba menyelesaikannya dulu," kata Jokowi di Balaikota
Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Sebelumnya, Bambang menjelaskan bahwa
pembebasan lahan di makam Mbah Priok telah difasilitasi. Nantinya luas
wilayah makam itu akan diperkecil demi menopang sibuknya arus lalu
lintas dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Perubahan luas makam itu
dikarenakan pintu masuk dan keluar akses jalan tol Tanjung Priok akan
berada persis di area makam Mbah Priok.
"Ini sengketa dengan
Pelindo. Nanti tetap ada masjidnya, ada tempat untuk ziarahnya, tapi
area makamnya sedikit menyempit untuk menopang sibuknya aktivitas di
pelabuhan," ujar Bambang.
Sampai pekan kedua Februari 2013,
progres pengerjaan konstruksi jalan tol Tanjung Priok baru mencapai 50
persen. Adapun pengoperasian jalan bebas hambatan ini ditargetkan bisa
dimulai pada 2014. Proyek yang dibiayai oleh pinjaman dari Japan
International Cooperation Agency (JICA) sebesar Rp 4,5 triliun ini juga
masih terkendala pembebasan lahan. Proyek ini dibagi menjadi lima seksi,
yakni seksi E1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 kilometer, seksi E2
Cilincing-Jampea 2,74 kilometer, seksi E2A Jampea-Simpang Jampea 1,92
kilometer, seksi NS Link Simpang Jampea-Yos Sudaro 2,42 kilometer, dan
seksi NS Direct Ramp 1,1 kilometer.
Akses tol ini dibangun untuk
mempermudah alur distribusi barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Kendaraan yang menuju pelabuhan tersebut tidak lagi melewati tol dalam
kota. Total investasi untuk pembangunan tiap seksi akses tol sepanjang
11,36 kilometer ini mencapai Rp 3,60 triliun. Progres pembebasan lahan
di seksi E2A mencapai 52.586 meter persegi atau sekitar 70 persen dari
total lahan yang dibutuhkan, yakni 75.226 meter persegi. Sisa lahan yang
belum dibebaskan di seksi ini termasuk eks makam Dobo atau makam Mbah
Priok.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar