Jumat, 15 Maret 2013

Jokowi Beri Kesempatan Wali Kota Jakut Urus Sengketa Mbah Priok

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan kesempatan kepada Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono untuk menyelesaikan sengketa lahan di makam Mbah Priok.
Jokowi mengatakan, ia mengurungkan niatnya untuk meninjau dan bertemu langsung dengan ahli waris lahan makam Mbah Priok karena Bambang meminta diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Masih ditangani Pak Wali Kota dulu. Sebenarnya hari ini rencana mau ke sana. Tapi enggak jadi karena Pak Wali Kota meminta untuk mencoba menyelesaikannya dulu," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Sebelumnya, Bambang menjelaskan bahwa pembebasan lahan di makam Mbah Priok telah difasilitasi. Nantinya luas wilayah makam itu akan diperkecil demi menopang sibuknya arus lalu lintas dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Perubahan luas makam itu dikarenakan pintu masuk dan keluar akses jalan tol Tanjung Priok akan berada persis di area makam Mbah Priok.
"Ini sengketa dengan Pelindo. Nanti tetap ada masjidnya, ada tempat untuk ziarahnya, tapi area makamnya sedikit menyempit untuk menopang sibuknya aktivitas di pelabuhan," ujar Bambang.
Sampai pekan kedua Februari 2013, progres pengerjaan konstruksi jalan tol Tanjung Priok baru mencapai 50 persen. Adapun pengoperasian jalan bebas hambatan ini ditargetkan bisa dimulai pada 2014. Proyek yang dibiayai oleh pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar Rp 4,5 triliun ini juga masih terkendala pembebasan lahan. Proyek ini dibagi menjadi lima seksi, yakni seksi E1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 kilometer, seksi E2 Cilincing-Jampea 2,74 kilometer, seksi E2A Jampea-Simpang Jampea 1,92 kilometer, seksi NS Link Simpang Jampea-Yos Sudaro 2,42 kilometer, dan seksi NS Direct Ramp 1,1 kilometer.
Akses tol ini dibangun untuk mempermudah alur distribusi barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok. Kendaraan yang menuju pelabuhan tersebut tidak lagi melewati tol dalam kota. Total investasi untuk pembangunan tiap seksi akses tol sepanjang 11,36 kilometer ini mencapai Rp 3,60 triliun. Progres pembebasan lahan di seksi E2A mencapai 52.586 meter persegi atau sekitar 70 persen dari total lahan yang dibutuhkan, yakni 75.226 meter persegi. Sisa lahan yang belum dibebaskan di seksi ini termasuk eks makam Dobo atau makam Mbah Priok.


Sumber :
megapolitan.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar