Selain Menlu AS John Kerry yang memastikan sudah dalam perjalanan ke
Indonesia untuk menghadiri pelantikan Jokowi sebagai presiden pada 20
Oktober besok, ada pula PM Australia Tony Abbott. Abbot bahkan
mengunggah video Youtube untuk menegaskan kehadirannya.
Video
youtube PM Abbott ini diposting via akun twitternya, @TonyAbbottMHR, di
mana Abbot mencuitkan: Today I am going to Indonesia for the
Inauguration of its new President Joko Widodo (Hari ini saya akan ke
Indonesia untuk pelantikan presiden baru Joko Widodo).
Cuitan itu
berikut link youtube yang berjudul 'A Message From the PM - President
Joko Widodo Inauguration'. Berikut pesan lengkap dari Abbott seperti
dilansir pada Minggu (19/10/2014):
Hari ini saya akan ke Indonesia untuk pelantikan presiden barunya, Joko Widodo.
Transisi kepada pemerintahan baru ini menjadi sorotan langkah sukses Indonesia menuju demokrasi yang dipilih rakyat.
Pelantikan
ini merupakan kesempatan penting bagi Indonesia - dan juga untuk
Australia - karena Indonesia adalah tetangga yang sangat penting.
Indonesia memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia, menjadi negara
demokrasi terbesar ketiga di dunia, bersama dengan India, merupakan
negara adidaya demokratis yang muncul dari Asia.
Hampir
satu juta warga Australia mengunjungi Indonesia, termasuk Bali, setiap
tahun dan lebih dari 17.000 mahasiswa Indonesia belajar di Australia
setiap tahun.
Pada tren saat ini, Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia pada pertengahan abad ini.
Meskipun
demikian, perdagangan dua arah dengan Indonesia hanya AU$ 15 miliar.
Namun, perdagangan dua arah kami dengan Selandia Baru yang berpenduduk
hanya 4 juta orang, melebihi perdagangan dua arah kami dengan Indonesia
yang berpenduduk 250 juta orang.
Ini adalah mengapa
saya sering mengatakan bahwa kebijakan luar negeri kita membutuhkan
untuk fokus pada "Jakarta" daripada "Jenewa".
Sebagai
Perdana Menteri, kunjungan ke luar negeri pertama saya adalah ke Jakarta
dan ini adalah kunjungan keempat saya ke Indonesia. Saya akan
mengunjungi (Indonesia) berulang kali karena hubungan ini adalah dasar
bagi Australia.
Pemerintah mengambil langkah-langkah lain untuk memperkuat hubungan yang vital ini.
Ada Rencana New Colombo, yang akan membuat lebih banyak pelajar muda Australia belajar ke Indonesia.
Ada
pula Australia-Indonesia Center yang baru di Monash University yang
mempromosikan pemahaman yang lebih besar dari Indonesia dan itu penting
bagi kami.
Dan kami telah memulihkan perdagangan ternak hidup yang sekarang kembali ke puncak pra-pembatalan.
Presiden
Yudhoyono telah menjadi teman baik Australia. Dia telah menjadi teman
untuk Australia sejak Perdana Menteri John Howard. Presiden Jokowi
sekarang menggantikan dengan itikad baik yang besar - di negaranya
sendiri dan di negara kita.
Australia ingin Presiden
baru untuk menyukseskan Indonesia yang kuat dan makmur. Indonesia yang
demokratis memiliki banyak hal yang ditawarkan untuk dunia. Saya
berharap untuk bertemu Joko Widodo besok dan untuk lebih memperkuat
hubungan dengan tetangga kita yang paling penting. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar