Selamat tinggal pemerintahan lama, selamat datang pemerintahan baru,
pemerintahan Jokowi JK. Harapan baru pada pemimpin baru untuk kehidupan
Rakyat dan bangsa yg lebih baik
Usaikan pertikaian elit, kita
musti bergegas menata Indonesia yang kembali pada rel konstitusinya
sendiri. Bukan pekerjaan mudah apalagi tahun depan kita masuk pada apa
yang disebut pasar bebas ASEAN.
Ini pertarungan kita sebagai
sebuah bangsa untuk hadirkan fair trade bukan free trade. Indonesia
harus move on, beranjak dari luka-luka kesalahan masa lalu, mengulang
dan meningkatkan keberhasilan masa lalu, salah satu contoh fenomenal
dalam percaturan internasional adalah lahirnya "dasa sila Bandung".
Konferensi
Asia Afrika yang dicetuskan, digagas para pemimpin, elit politik
Indonesia saat itu. Memerdekakan bangsa-bangsa di Asia Afrika dari
penjajahan.
Menurut saya pemerintahan Jokowi JK mampu meretas
jalan "kemerdekaan ASEAN jilid II" dalam konteks Masyarakat Ekonomi
Asean. Ada gairah kebangkitan Indonesia sebagai sebuah bangsa yg telah
dicetuskan oleh Jokowi, terutama melalui gagasannya tentang Revolusi
Mental.
Gagasan ini penting tidak hanya untuk Indonesia, tapi
paling tidak untuk negara-negara ASEAN, untuk bahu membahu hadapi
globalisasi dan pasar bebas internasional. Kita tidak anti asing, tapi
masing-masing kita sah dan wajib hukumnya jika prioritaskan rakyat dan
bangsa kita sendiri, seperti juga bangsa dan negara lain melakukkannya.
Tentu
tanpa maksud menebar nasionalisme yang sempit. Bebas aktif, sebagai
politik luar negeri Indonesia pun harus dimaknai sebagai keterlibatan
Indonesia dalam kancah internasional, terlibat aktif pada penegakkan
kemanusiaan di belahan dunia mana pun.
Seperti yang dilakukan para
pendiri bangsa, Indonesi sesungguhnya mampu jadi motor penggerak
pembebasan bangsa-bangsa lain dari kemiskinan dan ketertindasan, tentu
dimulai dari dalam kita sendiri.
Saya begitu bersemangat menyambut
esok. Barangkali dan semoga sama gelora ini ada di mayoritas anak
bangsa. Bersama Jokowi JK, kita tak akan jadi bangsa yang lari dari
pasar bebas, kita akan jadi bangsa yang tegak berdiri hadapi pasar
bebas.
Kita tak akan jadi bangsa yang tunduk taklid pada pasar
bebas, tapi kita berupaya sekuat tenaga dan kemampuan bergandengan
tangan bersama bangsa ASEAN lainnya membangun pasar yang berkeadilan
yang meletakkan kemanusiaan sebagai tak berbatas melampaui batas negara. [Rieke Diah Pitaloka untuk Tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar