Minggu, 19 Oktober 2014

Atasi Krisis Air, Jokowi Diminta Bangun Waduk Murah Rp 500 M

Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu) mengusulkan pemerintah mendatang atau kabinet Jokowi dapat mengatasi kebutuhan air. Kesulitan air masih kerap terjadi akibat bencana kekeringan yang melanda di Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT dan sebagian Pulau Sulawesi.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan setidaknya pemerintah mendatang dapat membangun waduk yang untuk mengatasi banjir dan kesulitan air pada musim kemarau.
Sebab, waduk yang ada saat ini hanya dapat menampung sekitar 10 sampai 25 jutaan meter kubik air.
"Tidak perlu besar-besar yang membutuhkan dana besar dan lahan yang luas, sehingga sering mengalami hambatan pembebasan tanahnya. Waduk tersebut dibangun dengan menggunakan dana sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 900 miliar," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Minggu (20/10/2014).
Program pembangunan waduk air ini maupun berbagai embung dengan kapasitas tampungan air lebih kecil dari waduk terutama untuk di beberapa daerah, seperti selatan Jawa dan beberapa daerah di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Timur (NTB dan NTT).
Tahun 2015, Kementerian PU telah membangun Waduk Kuil di Manado, Propinsi Sulawesi Utara dan Waduk Logung di Daerah Kudus, Jawa Tengah. Waduk Kuil di bangun di dekat Kota Manado dan Kawasan ekonomi khusus Bitung. Pembangunan tersebut untuk mencegah bahaya banjir dan longsor sebagaimana pernah terjadi beberapa waktu lalu di Kota Manado.
"Dengan membangun waduk waduk kecil di berbagai daerah didukung manajemen airnya yang bagus selama satu tahun. Maka, kebutuhan air masyarakat termasuk di daerah tandus, baik untuk kebutuhan rumah tangga sehari hari maupun untuk pertanian dapat dipenuhi," ungkapnya.
Dia memaparkan, saat ini terdapat sekitar 7,2 juta hektar lahan pertanian. Namun baru 800 ribu hektar sawah yang airnya dijamin dari waduk. Sisanya sawah hanya mengandalkan air dari dari sungai dan hujan.
"Pemerintah daerah perlu mendukung program Pemerintahan Jokowi yang akan membangun waduk lebih banyak lagi, untuk menegakkan ketahanan pangan sekaligus ketahanan air dan energi," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar