Guruh Soekarnoputra, mengatakan, kedua capres yang bertarung pada Pilpres 2014, baik Prabowo Subianto maupun Joko Widodo, sama-sama membawa ideologi ayahnya, Presiden Pertama Soekarno. Akan tetapi, menurut dia, ada salah satu capres yang mengklaim sebagai penerus Bung Karno tapi malah terkesan akan membawa Indonesia seperti masa Orde Baru.
"Kedua capres kita sama-sama mengklaim diri sebagai pengikut Bung Karno. Tetapi ada capres yang mengatakan dirinya penerus Soekarno, tetapi nada-nadanya akan menghidupkan zaman Orde Baru," ujar Guruh dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat, (13/6/2014).
Adik Megawati Soekarnoputri itu menilai Jokowi yang lebih terlihat membawa warisan ajaran Bung Karno. Sosok Jokowi yang sederhana dan merakyat, menurut dia, sangat didambakan masyarakat. "Orde Baru itu hanya antek Barat. Kita mau mandiri, kok malah mau kembali ke Orba," ujarnya.
Guruh yang juga seorang komponis musik ini mengutarakan, pemerintahan Jokowi yang akan datang harus mengangkat ajaran Bung Karno dengan menanamkan nilai-nilai perjuanganya kepada kalangan muda.
"Sampai sekarang Bung Karno belum dinobatkan sebagai Bapak Bangsa, padahal Bung Karno sudah berjuang luar biasa," ujarnya.
Terkait kondisi di tanah air saat ini, Guruh memberikan 3 catatan. Pertama, amandemen UUD 1945 yang sudah 4 kali justru malah kebablasan. Esensi UUD 1945 yang asli malah hilang. Sebab amandemen membuat Indonesia menjadi negara liberal.
"Kedua, Orde Baru sesungguhnya adalah sebutan terhadap diri sendiri, oleh orang-orang yang menjatuhkan Bung Karno. Sebaliknya, istilah Orde Lama hanya istilah yang diciptakan oleh orang-orang yang merasa dirinya sebagai Orde Baru. Jadi kedua istilah bukan dalam pengertian yang ilmiah," ucapnya.
"Maka kita harus kembali meniupkan sangkakala revolusi, genderang revolusi harus kita tabuh, agar kembali ke semangat Bung Karno ketika mendirikan Indonesia. Revolusi belum selesai," tandas Guruh. [liputan6]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar