Calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo, berkampanye di Pasar
Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah. Pada kesempatan ini, dia menjelaskan
tentang kampanye hitam yang menimpanya.
Kepada warga, dia mengaku tidak ambil pusing dengan kampanye hitam tersebut. Dia bahkan optimistis menyambut Pilpres 2014. Dia pun meminta penyebar kampanye hitam itu untuk membuktikan pemenang dalam ajang demokrasi tersebut.
"Kula dinyeki nggih meneng wae, sabar. Sampun titeni tanggal 9 Juli.
Mriko elit kang katah, mriki rakyat ingkang katah. Rakyat ingkang menang
(red: Saya diejek, ya diam saja, sabar. Silakan dilihat tanggal 9 Juli.
Sana banyak elit politik, di sini rakyat yang banyak. Rakyat yang akan
menang)," tukas Jokowi diiringi sorakan pendukung yang mengacungkan
salam dua jari di Pasar Sokaraja, Jalan Gatot Subroto, Banyumas, Jawa
Tengah, Jumat (13/6/2014).Kepada warga, dia mengaku tidak ambil pusing dengan kampanye hitam tersebut. Dia bahkan optimistis menyambut Pilpres 2014. Dia pun meminta penyebar kampanye hitam itu untuk membuktikan pemenang dalam ajang demokrasi tersebut.
Menurut dia, penyebar kampanye hitam tidak mengerti, rakyat telah melek politik. Oleh sebab itu, saat kampanye hitam dilancarkan, sang penyebar bukan menyerangnya dan wakilnya, Jusuf Kalla. Para penyebar kampanye hitam itu melawan rakyat.
"Rakyat kok dilawan. Yang dilawan bukan Jokowi-JK. Yang dilawan itu rakyat," tukas calon presiden yang diusung PDIP-NasDem-PKB-Hanura-PKPI tersebut. [Bob/metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar