Senin, 12 Agustus 2013

Jokowi Akan Kembalikan Waduk Pluit Menjadi Markas Burung

Usai aksi tutup selokan di Blok G Tanah Abang, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meluncur ke Waduk Pluit, Jakarta Utara untuk meninjau pembangunan taman di lokasi itu. Jokowi berharap agar burung-burung mau datang lagi ke Waduk Pluit dan bermarkas kembali disana seperti pada jaman tempo dulu.
"Dulunya, di sini adalah pusatnya burung. Sebetulnya area wilayah Penjaringan, Pluit, dan Muara Baru itu area burung dulunya. Terus, jadi sarang manusia," kata Jokowi di taman sisi barat Waduk Pluit, Senin (12/8/2013).
 Jokowi bertekad Waduk Pluit yang kini sedang diperbaiki bisa kembali menjadi 'sarang burung'. Pembangunan haruslah ramah lingkungan dan memperhatikan ekosistem yang ada.
"Nanti kita kembalikan (kembali menjadi 'sarang burung')," ujarnya.

Sisi barat Waduk Pluit memiliki luas sekitar 2 hektar. Beberapa waktu lalu, kawasan itu masih berupa permukiman. Kini sejumlah fasilitas publik sudah ditempatkan di sana, yakni taman dengan rumput dan pohon anggur laut, bangku taman, dan lainnya. Lokasi yang ditinjau Jokowi hari ini tampak kontras dibanding sisi lain yang masih dipenuhi permukiman kumuh dan berada beberapa meter dari bibir waduk. "Lingkungan waduk akan seperti ini. Ini kerja seminggu, lho," ujar Jokowi sambil berjalan serta menunjuk sekeliling sisi barat waduk.
Fasilitas yang belum dibangun, kata Jokowi, tinggal panggung teater terbuka (amphiteater), trek pejalan kaki, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Jokowi mengatakan, pembangunan sejumlah fasilitas itu dilakukan bertahap. Dia memperkirakan, dari total penataan kawasan waduk, pembangunan ruang terbuka hijau itu baru mencapai 10 persen. Sisanya akan dilakukan setelah pembangunan rumah susun di Marunda dan Muara Baru selesai. Jika kedua rusun itu rampung, warga sekitar waduk akan direlokasi dan penataan baru dapat dilakukan.
"Begitu rampung, langsung masuk, baru kita tata. Itu saja prosesnya. Tahun depan rampung, percaya saya," katanya.

Jokowi mengakui bahwa kunjungan tersebut dilakukan karena ia ingin memberikan contoh kinerja nyata kepada masyarakat. Jika pembangunan awalnya sudah terlihat bagus, warga diharapkan memberikan dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Di sini (taman Waduk Pluit) untuk menggelar acara budaya juga bisa. Nanti di situ juga dibangun dek kayu agak menjorok supaya bisa buat mancing," tuturnya.
Jokowi mengatakan bahwa taman ini sebagai bukti Pemprov DKI melakukan relokasi demi kepentingan bersama.
"Tapi sekarang kami tunjukkan bahwa taman ini untuk umum. Jadi ada trust (kepercayaan) masyarakat kepada Pemprov DKI," ujar Jokowi.
Jokowi mengakui bahwa beberapa tahun yang lalu kepercayaan publik kepada pemerintah daerah cukup memperihatinkan. Sebab, setiap ada penggusuran berujung pada berdirinya mall di tanah gusuran.
"Dulu-dulunya kan sering dipindah, digusur, tapi malah jadi mall. Masyarakat itu jadi enggak percaya," ucap Jokowi.
Sementara itu, pengerukan waduk masih terus dikerjakan. "Pengerukan sudah 20 persen," ucap Jokowi.
Saat ini pemerintahan Jokowi tengah menormalisasi Waduk Pluit yang memiliki luas 80 hektar. Normalisasi dilakukan dengan mengeruk waduk yang kini sedalam 2-3 meter menjadi 10 meter dan merelokasi warga yang menetap di bantaran waduk. Normalisasi bertujuan untuk menanggulangi banjir yang biasa mengancam kawasan Pluit dan sekitarnya.

Sumber :
- detik.com
- kompas.com
- tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar