Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait (Ara) tidak mempermasalahkan jika Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Menurutnya, Ahok memiliki hak penuh untuk maju sebagai cawapres bersama pimpinan partainya.
"PDI-P tidak akan campur-campurlah dengan partai lain. Kalau Ahok mau jadi wakilnya Prabowo, ya monggo. Itu kan hak mereka. Kita bersaing sportif saja. Itu bagus karena ada persaingan dalam demokrasi," kata Ara di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/3/2014) siang.
Ara mengatakan, Ahok berhak untuk memilih apa yang dia inginkan. Terlebih lagi, sikap Ahok yang terkenal keras juga akan sulit untuk dilarang. Demikian pula dengan Prabowo, yang berhak memilih siapa pun untuk mendampinginya di pemilihan presiden.
Ara menilai tidak akan ada masalah besar jika Ahok dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) itu maju dalam pemilihan presiden. "Kita harus yakin ya segala sesuatu, DKI itu bukan punya Jokowi dan Ahok. Kita yakin kalau dengan bijaksana kita harus berpikir positif bagaimana cara membenahi sistem. Yang penting ke depannya itu adalah jangan sampai rakyat dirugikan," kata Ara.
Pada kesempatan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai Ahok memiliki potensi untuk diusung menjadi cawapres mendampingi Prabowo. Menurut Fadli, gaya kepemimpinan Ahok tegas serta kinerjanya pun baik. "Dibutuhkan orang seperti itu untuk mewujudkan perubahan," kata Fadli.
Ahok berkali-kali menyatakan siap maju dalam Pemilihan Presiden 2014 asalkan Gerindra mampu mengusung sendiri capres-cawapres. "Kalau Pak Prabowo dengan saya kan, Gerindra harus (memperoleh suara) 20 persen. Ya, saya siap saja. Sama kayak saya ditanya, siap enggak jadi gubernur? Jadi presiden saja siap, masa wapres tidak siap," kata Ahok.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar