Bila berandai-andai, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) bersedia diangkat jadi menteri, ketika Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Presiden RI berikutnya.
“Tergantung presiden, kan. Tergantung gaji menterinya berapa. Saya
siap, tapi menteri apa dulu,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu
(5/3/2014).
Ketika ditanya menteri apa yang diincarnya bila Jokowi terpilih
menjadi presiden, mantan Bupati Belitung Timur ini langsung menyebutkan
posisi menteri yang diincarnya. “Kalau Mendagri boleh, tuh,” ujarnya
tertawa.
Namun daripada menjadi menteri dalam negeri (Mendagri), mantan
anggota DPR RI ini lebih siap menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tetapi, apa
pun tugas yang diberikan kepadanya, akan diterima dan dilaksanakannya
dengan baik.
“Jadi presiden saja saya siap, masa jadi cawapres nggak siap. Meski
cawapres nggak bisa buat kebijakan, jadi wagub juga nggak bisa buat
kebijakan, aku hepi-hepi saja. Aku lebih seger setahun, kan. Lebih capek
jadi gubernur. Enakan jadi pengusaha yang depositonya banyak,”
ceritanya.
Pria bertubuh tinggi ini menyatakan enggan menjadi juru kampanye
nasional (jurkamnas), karena akan menyita waktu dan tenaganya. Karena
itu, dia tidak keberatan bila harus menggantikan Jokowi saat cuti untuk
menjadi jurkamnas PDIP pada hari Sabtu-Minggu.
“Saya, sih seneng nggak jadi jurkam. Jadi nggak terlalu capek. Ya,
kalau gubernur cuti sabtu-minggu, ya kita punya deputi gubernur. Yah,
saya bisa jadi gubernur akhir pekanlah,” tuturnya.
Dia masih belum rela meninggalkan Jakarta, karena ingin menyelesaikan
tugasnya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. “Yang bilangin mau
ninggalin Jakarta siapa? Saya masih mau lihat Monas. Ngarang saja,”
imbuhnya.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar