Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti
mengemukakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menjadi magnet
dalam pemilhan umum (pemilu) 2014.
Meski sudah dihempas isu banjir dan macet Jakarta, tetapi tidak serta-merta menjatuhkan elektabilitasnya secara signifikan.
"Fakta ini memang mengherankan bila PDIP tidak menjadikan Jokowi
sebagai prioritas calon presiden (capres) dari PDIP. Sebaiknya Jokowi
diumumkan sebagai capres sebelum pemilihan legislatif (pileg). Nama
Jokowi, sedikit banyak akan berkontribusi bagi perolehan suara partai,"
kata Ray di Jakarta, Rabu (5/3/2014).
Dia menegaskan, jika hal itu dilakukan PDIP, maka tidak mustahil akan
meraup suara terbanyak pada pemilu nanti. Sumbangan itu akan sangat
positif untuk mendudukan PDIP dalam koalisi. Artinya PDIP tak sulit
untuk mencari teman koalisi dan memegang koalisi secara penuh.
"Jika mendapatkan pasangan yang tepat, Jokowi kemungkinan akan
memenangkan pemilihan presiden (pilpres) dalam satu putaran. Sekarang
saja, kisaran elektabilitas Jokowi berada di antara 35 hingga 40 persen.
Jika mendapat pasangan yang tepat, Jokowi dapat meraih antara 45 hingga
50 persen. Jelas dengan begitu, hanya dibutuhkan satu putaran dalam
pemilu. Tetapi memang semua kalkulasi ini bergantung pada Ketua Umum
PDIP Megawati Soekarnoputri," ujarnya.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar