Selasa, 04 Maret 2014

Jokowi Diminta Perbanyak Taman Kota

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) diminta memperbanyak taman sekaligus menciptakan keamanannya. Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Tahun 2005 yang menetapkan 35 persen ruang terbuka hijau (RTH) harus bisa direalisasi kepemimpinan baru.
“Saya prihatin, di Jakarta masih minim taman maupun RTH karena baru sekitar 21 persen, masih jauh dari RUTR tersebut,” ujar Ginagan Nainggolan, tokoh masyarakat Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2014).
Ia baru saja menerima sekelompok masyarakat di antaranya anggota Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (Formapel) yang mengatakan banyak taman telantar dan rawan kriminalitas maupun maksiat.
Untuk memenuhi jumlah taman kota, tambah Ginagan, antara lain Pemprov DKI bisa menagih utang fasos dan fasus dari  sejumlah pengembang yang selama puluhan tahun tak kunjung dibayar. “Puluhan pengembang besar yang ngemplang harus ditagih,” ujar Ginagan.
“Kondisi beberapa taman kota yang ada masih jauh dari standar. Kondisinya kotor, bau, banyak preman. Apalagi kalau malam  jadi ajang prostitusi maupun buat pacaran muda-mudi. Hal ini membuat sebagian besar warga lainnya tak bisa menikmati fasilitas umum tersebut,” ujar Ginagan Nainggolan yang aktif di bidang sosial dan perkotaan. “Untuk itu, Pak Jokowi harus memerintahkan jajarannya meningkatkan keamanan dan kenyamanan. Sebaliknya masyarakat harus turut peduli,” tambah Ginagan Nainggolan yang juga calon legislatif (caleg) DPRD DKI Jakarta dari Partai Demokrat.
Keberadaan taman, selain berfungsi untuk mempercantik kota,  juga bermanfaat sebagai resapan dan tandon air yang juga menyerap karbon dioksida (CO2) yang banyak dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. “Jadi, taman sangat banyak manfaatnya,”  kata Caleg nomor urut 9 Dapil Kecamatan Tebet, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Pancoran, dan Jagakarsa ini.

Sumber :
Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar