Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan angka 131 titik pemukiman di Jakarta yang berpotensi digusur. Menurut Joko Widodo, angka itu sangat banyak.
"Dari mana itu? Kok titiknya banyak sekali," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Namun, Jokowi sendiri tidak menjelaskan berapa sebenarnya titik pemukiman di Jakarta yang berpotensi digusur tersebut.
Ia hanya mengatakan bahwa penggusuran itu dalam rangka mempebaiki kota.
"Kami ini ingin memperbaiki kota. Jadi ada plus dan minusnya," ucap Jokowi.
Namun, Jokowi enggan dikatakan proses penggusuran. Ia lebih memilih penggunaan kata 'penggeseran'. Sebab, istilah penggusuran seolah-olah tanpa solusi, sementara penggeseran yang dilakukan Jokowi disertai oleh solusi.
"Tapi yang paling penting istilah saya bukan menggusur itu tidak beri solusi tapi menggeser warga dan diberi solusi rusun plus isinya. Terutama yang berkaitan dengan banjir," kata Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menemukan 131 lokasi di Jakarta yang berpotensi digusur oleh Pemprov DKI.
Pengacara publik LBH Jakarta, Rahmawati Putri, mengatakan pada awal tahun ini pihaknya melakukan penelitian terhadap RAPBD DKI 2014. Hasilnya, ditemukan ada dua dinas yakni Dinas Pertamanan dan Dinas Pekerjaan Umum yang dalam anggarannya terdapat alokasi pembebasan lahan.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar