Budayawan Betawi, Ridwan Saidi yang akrab dipanggil Babe, mengatakan tak ada perubahan yang siginifikan pada tanah kelahirannya di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Babe yang sempat menjadi politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di era Orde Baru itu mencontohkan, upaya Jokowi untuk menata Pedagang Kaki Lima (PKL) Ibu Kota agar masuk ke pasar tradisional pun gagal.
"Enggak cuma di Tanah Abang, Blok G saja yang sepi pas masuk pasar, PKL Pasar Minggu juga ngalir ke jalan lagi," kata Babe, Selasa (25/1/2014).
Tak hanya itu, Babe juga menyidir pola mantan Wali Kota Surakarta itu dalam melakukan lelang jabatan di tingkat lurah dan camat yang dinilainya tak berhasil mengatasi masalah di lapangan.
"Waktu banjir, apa mereka lurah dan camat itu bisa ngatasin problem warganya? Enggak tuh," sindirnya.
Rotasi jabatan yang dilakukan secara besar-besaran pada pejabat DKI hingga tingakat eselon II atau kepala dinas, pun menjadi sorotannya.
"Merotasi 77 orang dalam waktu 1 tahun 3 bulan kan luar biasa. Terus hasilnya apa? Pakai ngelantik Wali Kota Jakarta Timur di tempat sampah maksudnya apaan itu?" ujarnya.
Sebab itu, Ridwan mengingatkan agar pola yang digunakan Jokowi dalam menjalankan bisnis meubelnya dulu tak dibawa ketika menjabat sebagai Gubernur.
"Ganti-ganti anak buah itu kan gampang kalau jadi bos meubel. Enggak bagus tukang pliturnya, ganti. Tukang kayunya jelek, copot. Tapi ini Jakarta. Enggak bisa main gonta-ganti, dan enggak ada efeknya lagi," tandasnya.
Sumber :
okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar