Selasa, 25 Februari 2014

Jokowi-Ahok Tersandera Monorel

Sejak peletakan batu pertama dimulainya kembali mega proyek monorel empat bulan lalu, belum ada perkembangan berarti yang terlihat dari proyek monorel bernama Jakarta Eco Transport (JET) ini. Pasalnya, proses pembangunan masih berkutat pada pembahasan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Jakarta Monorail dengan Pemerintah Provinsi DKI.
Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan saat ini pihaknya sedang menyusun kembali kontrak perjanjian kerja yang baru.
“Yang (kontrak) awal itu tadi enggak ada putusnya, dia punya hak kelola tanpa batas waktu, dulu seolah-olah enggak terpikir bahwa mereka akan macet,” kata Ahok kepada detikcom di Balai Kota, Selasa (25/02/2014).
Melihat kondisi pembangunan yang saat ini kembali macet, Ahok -begitu ia biasa disapa- menyebutkan pemerintah berinisiatif menambah pasal baru dalam kontrak kerja. Pasal ini diharapkan bisa mengantisipasi mangkraknya proyek secara berlarut-larut.
Nasib kelanjutan proyek monorel saat ini, menurut Ahok, ada pada keseriusan PT Jakarta Monorail selaku pelaksana proyek. Dia memang sempat mengancam akan menghentikan kerja sama proyek jika Jakarta Monorail tidak menunjukkan keseriusan. “Nanti kita tambah pasal kalau kamu tiga tahun enggak beres (PKS) ini akan dicabut,” ujar Ahok menjelaskan.
Ahok menekankan, pasal baru itu akan bisa mengikat komitmen pelaksana proyek agar tak main-main. Satu koridor yang jadi target tahap pertama diharapkan bisa rampung pada 2017.
Jika tidak, maka Ahok mengusulkan semua yang telah dibangun akan jadi milik pemerintah provinsi dan kontrak dihentikan. Selain itu, teknis pelaksanaan kerja pun harus dihitung cermat sehingga jadwal konstruksi bisa dipantau.
“Kan kita bisa hitung nih progress jadwal pekerjaannya, kalau tiga bulan berhenti konstruksi berarti gak mungkin selesai dong dalam 3 tahun. Itu pun akan kita stop, ambil alih tanpa ganti rugi, kalau enggak dia bisa sandera kita selama tiga tahun, keenakan dia,” kata bekas Bupati Belitung Timur ini menguraikan.
Tak mau tersandera kembali dalam proyek mangkrak menahun, Ahok ingin ada pembaruan dalam kontrak kerja. Dia berujar kontrak itu telah ditawarkan kepada Jakarta Monorail.
Namun, perusahaan konsorsium itu belum menandatanganinya. Ahok pun menyindir Jakarta Monorail yang beralasan belum dapat melanjutkan pembangunan karena belum adanya PKS.
“Makanya kita suruh dia tanda tangan, tapi dia enggak mau. Kan lucu, dia cari-cari alasan saja, saya kira,” kata dia. “Kalau dia niat baik pasti untung, dia pasti mau tanda tangan, kalau dia niatnya enggak baik, ya dia pasti gak mau. Sederhana caranya, makanya masukin kontrak baru itu,” ungkapnya melanjutkan.
Sementara itu, mengenai tiga dokumen yang belum dilengkapi oleh pelaksana proyek, Ahok menuturkan pihaknya akan tetap menagihnya sebagai syarat untuk melanjutkan kerja sama. “Itu sangat penting dong, untuk melihat kemampuan dia,” Ahok menegaskan.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar