Sejak peletakan batu pertama dimulainya kembali mega proyek monorel
empat bulan lalu, belum ada perkembangan berarti yang terlihat dari
proyek monorel bernama Jakarta Eco Transport (JET) ini. Pasalnya, proses
pembangunan masih berkutat pada pembahasan Perjanjian Kerja Sama (PKS)
antara Jakarta Monorail dengan Pemerintah Provinsi DKI.
Wakil
Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan saat ini pihaknya sedang
menyusun kembali kontrak perjanjian kerja yang baru.
“Yang (kontrak)
awal itu tadi enggak ada putusnya, dia punya hak kelola tanpa batas
waktu, dulu seolah-olah enggak terpikir bahwa mereka akan macet,” kata
Ahok kepada detikcom di Balai Kota, Selasa (25/02/2014).
Melihat
kondisi pembangunan yang saat ini kembali macet, Ahok -begitu ia biasa
disapa- menyebutkan pemerintah berinisiatif menambah pasal baru dalam
kontrak kerja. Pasal ini diharapkan bisa mengantisipasi mangkraknya
proyek secara berlarut-larut.
Nasib kelanjutan proyek monorel saat ini, menurut Ahok, ada pada
keseriusan PT Jakarta Monorail selaku pelaksana proyek. Dia memang
sempat mengancam akan menghentikan kerja sama proyek jika Jakarta
Monorail tidak menunjukkan keseriusan. “Nanti kita tambah pasal kalau
kamu tiga tahun enggak beres (PKS) ini akan dicabut,” ujar Ahok
menjelaskan.
Ahok menekankan, pasal baru itu akan bisa mengikat
komitmen pelaksana proyek agar tak main-main. Satu koridor yang jadi
target tahap pertama diharapkan bisa rampung pada 2017.
Jika
tidak, maka Ahok mengusulkan semua yang telah dibangun akan jadi milik
pemerintah provinsi dan kontrak dihentikan. Selain itu, teknis
pelaksanaan kerja pun harus dihitung cermat sehingga jadwal konstruksi
bisa dipantau.
“Kan kita bisa hitung nih progress jadwal pekerjaannya, kalau
tiga bulan berhenti konstruksi berarti gak mungkin selesai dong dalam 3
tahun. Itu pun akan kita stop, ambil alih tanpa ganti rugi, kalau enggak
dia bisa sandera kita selama tiga tahun, keenakan dia,” kata bekas
Bupati Belitung Timur ini menguraikan.
Tak mau tersandera
kembali dalam proyek mangkrak menahun, Ahok ingin ada pembaruan dalam
kontrak kerja. Dia berujar kontrak itu telah ditawarkan kepada Jakarta
Monorail.
Namun, perusahaan konsorsium itu belum
menandatanganinya. Ahok pun menyindir Jakarta Monorail yang beralasan
belum dapat melanjutkan pembangunan karena belum adanya PKS.
“Makanya
kita suruh dia tanda tangan, tapi dia enggak mau. Kan lucu, dia
cari-cari alasan saja, saya kira,” kata dia. “Kalau dia niat baik pasti
untung, dia pasti mau tanda tangan, kalau dia niatnya enggak baik, ya
dia pasti gak mau. Sederhana caranya, makanya masukin kontrak baru itu,”
ungkapnya melanjutkan.
Sementara itu, mengenai tiga dokumen
yang belum dilengkapi oleh pelaksana proyek, Ahok menuturkan pihaknya
akan tetap menagihnya sebagai syarat untuk melanjutkan kerja sama. “Itu
sangat penting dong, untuk melihat kemampuan dia,” Ahok menegaskan.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar