Selasa, 25 Februari 2014

Jokowi Takut Tersengat Ular Besi

Papan pembatas proyek itu masih terpasang mengelilingi sebuah galian di jalan Rasuna Said, persis di depan Hotel Four Season, Jakarta Selatan. Di bagian dindingnya ditempel sejumlah spanduk. Meski sudah nampak lusuh tulisan di spanduk itu masih bisa terbaca dengan jelas.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanan Anda. Kami sedang membangun monorel utuk Jakarta yang lebih maju,”. Begitu kalimat yang tertulis di spanduk tersebut.
Di lokasi tersebut pada Rabu 16 Oktober 2013 lalu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama proyek monorel. Sejak saat itu selama beberapa bulan pengerjaan konstruksi untuk jalan cepat si 'ular besi' itu memang dilakukan.


Ada satu alat berat dan sejumlah pekerja yang melakukan pekerjaan konstruksi. Namun Selasa (25/2/2014) siang kemarin saat detikcom mengunjungi lokasi proyek tersebut, kegiatan pengerjaan konstruksi tak lagi dilakukan.
Hanya ada beberapa petugas yang mengenakan rompi warna oranye dan topi bangunan keluar area untuk istirahat dan makan siang. “Yah, ngawasin area aja. Ini kan belum tahap berat. Masih nunggu perintah bos,” kata salah seorang pekerja saat ditemui detikcom Selasa (25/2/2014).
Menurut pekerja tersebut, sebulan terakhir ini pekerjaannya masih santai karena hanya mengecek dan mengawas area terutama pagar pembatas. “Mungkin kalau sudah berat, banyak peralatan nah itu orang-orangnya ditambahin,” kata pekerja yang tak mau disebut namanya itu.
Area yang menjadi titik lokasi groundbreaking proyek monorel ini tampak kurang terawat. Di dalam area terdapat dua bongkahan batu besar serta rumput-rumputan yang belum dipotong. Beton pembatas dipasang menutupi bawahan dari bagian depan.
Tidak ada sama sekali peralatan berat yang memperlihatkan ada proyek pembangunan besar. Begitupun di sepanjang Jalan Rasuna Said seperti depan Menara Palma hingga Pasar Festival, Rasuna Epicentrum, tiang-tiang monorel itu masih terbengkalai.
Direktur Teknik PT Jakarta Monorail Bovananto mengakui saat ini memang tidak ada pekerjaan berat di lokasi proyek monorel. Dia beralasan saat ini pihaknya tengah melakukan pengujian tiang beton yang lama untuk mendapatkan data terbaru.
“Saya tahunya progres teknis ya dan itu enggak ada kata mangkrak. Ini kan hanya dibesar-besarkan saja ya masalahnya,” kata Bovananto saat dihubungi detikcom Senin (24/2/2014).
Adapun Direktur Utama PT Jakarta Monorail John Aryananda menjamin pembangunan transportasi massal berbasis rel ini akan sesuai jadwal yang disepakati. Yaitu Green Line pada 2016 dan Blue Line setahun kemudian.
“Kami siap laksanakan proyek monorel sesuai jadwal,” ujar John dalam keterangan tertulisnya yang diterima detik, Senin (24/2/2014).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan masih tetap melanjutkan kerjasama dengan PT Jakarta Monorail. Dia beralasan pihaknya hanya bersifat melanjutkan dalam pembangunan kereta layang cepat yang sempat mangrak bertahun-tahun itu.
“Kenapa kita lanjutkan dengan JM karena mereka masih pegang kontrak, PKS (perjanjian kerjasama)-nya belum pernah dihentikan dengan pemprov,” kata dia di Balai Kota, Selasa (25/2/2014).
Jokowi, begitu ia biasa dipanggil mengatakan sejak awal ia tidak langsung mengganti perusahaan pelaksana proyek karena khawatir akan digugat. Alasan tersebut ia duga membuat gubernur sebelumnya juga tak mengganti perusahaan pelaksana.
“Kalau itu diberhentikan dulu pasti dia menggugat, kalau saya hentikan juga digugat, daripada itu gugat menggugat dan bisa berpuluh tahun, okelah dilanjutkan, saya tidak masalah dia mau berpartner sama siapapun,” kata Jokowi.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar