Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang memindahkan para PKL Tanah Abang dan warga perkampungan kumuh di Jakarta dinilainya bukanlah sebuah 'gusuran'. Jokowi lebih suka menyebutnya 'menggeser'.
"Saya nggak mau istilahnya menggusur tapi menggeser. Kalau geser memberi solusi. Walaupun prakteknya mirip-mirip. Hehehe," kata Jokowi, saat menyampaikan pemaparannya di GOR POBKI, Cibubur, Selasa (8/10/2013).
Jokowi menilai jika cara 'geser'nya pada PKL tanah Abang dan warga yang ada di perkampungan kumuh Jakarta sebagai cara effective karena diberi rusun sebagai cara menggusur yang disertai solusi.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam pemaparannya tentang Membangun Tanpa Menggusur di acara Konferensi Tingkat Tinggi Hukum Rakyat di GOR PBOKI, Cibubur, Jakarta Timur. Dalam acara ini juga hadir Anies Baswedan dan Jimly Asshiddiqie.
"Ini wajah Tanah Abang yang dulu. Kalau saya mau, kasih saya 1 hari menggusur pasti bisa. Saya punya 7.000 Satpol PP. Tapi bukan itu," kata Jokowi.
Jokowi bercerita tentang upayanya memindahkan para warga waduk Pluit serta pembangunan kampung deret Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Namun, ia mengakui jika ada juga gedung yang digusur seperti bangunan yang tidak sesuai izin bangunnya.
"Kalau bangunan ini memang digusur. Tidak sesuai izinnya," ucapnya sambil menunjukkan foto bangunan berlantai 4 yang dirobohkan pemprov DKI.
Sumber :
- detik.com
- antranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar