Ratusan warga Kampung Pedongkelan RT 06 dan RT 07 RW 15, Kayu Putih, Pulogadung, yang tinggal di sekitar Waduk Ria Rio menolak untuk direlokasi ke Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur. Mereka meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi mediator antara Warga Ria Rio dan PT Pulo Mas Jaya terkait sengketa tanah yang menjadi permasalahan selama ini.
"Selama tuntutan kami belum terpenuhi kami tidak mau direlokasi. Sudah berapa kali kami bilang tidak mau menerima uang kerohiman Rp 1 juta. Kami mau Jokowi turun tangan jadi mediator sama PT Pulomas," kata Yadi Ardan, salah satu Staf RW 15, di Kantor Kecamatan Pulogadung, Selasa (23/9/2013).
Yadi mengatakan, Jokowi sendiri pernah mengantarkan warga Ria Rio untuk melihat Rusun Pinus Elok yang sudah hampir rampung beberapa hari. Menurutnya, pada saat itu Jokowi berjanji akan memberikan yang terbaik bagi warga.
"Memang sudah diajak Jokowi melihat Rusun, kita lihat fasilitasnya lengkap, tapi kami tetap minta pak Jokowi memperjuangkan uang kerohiman sebesar Rp 5 juta. Pak Jokowi bilang akan di usahakan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga RT 06 dan 07, RW 15, Kampung Pedongkelan, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, sepakat menolak relokasi ke Rusunawa Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur. Penolakan ini ditandai dengan aksi walk out (meninggalkan ruangan) saat acara pengundian penempatan rusun di lantai 4, Aula Kantor Kecamatan Pulogadung.
Mereka menolak dipindah karena belum mendapat penjelasan tentang berbagai hal teknis dari pihak kecamatan.
"Kami sepakat menolak. Kenapa, selama ini tuntutan kita tidak ada yang dipenuhi, tiba-tiba kita datang buat pengundian. Pak Camat seakan membela PT Pulomas bukan memihak sama kita. Untuk itu kami kompak menolak, dan keluar ruangan," tegas salah satu warga, Sudiarto usai keluar ruangan, Selasa (23/9/2013).
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar