Selasa, 24 September 2013

Jokowi-Ahok Ingin Warga Rusun Hidup Layak

Meningkatkan kualitas hidup bagi warga miskin di Jakarta tidak hanya cukup dengan merelokasinya ke rumah susun sewa, melainkan juga melalui pembinaan. Konsep itu yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI bagi warga yang dijadikan target relokasi.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Yonathan Pasodung mengatakan, sejak warga direlokasi ke rumah susun, Pemprov DKI telah menyiapkan program pembinaan warga melalui Unit Pelaksana Teknis rusunawa masing-masing. "Tugas UPT itu tidak hanya manajemen rusun, tapi juga memberi pendampingan kepada warga bagaimana hidup layak di rumah susun," ujarnya di Balaikota, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Meski demikian, Yonathan mengakui, dari ribuan warga Jakarta yang telah direlokasi ke sejumlah rusun yang ada di DKI, baru di Rusun Marunda yang pembinaan terhadap warga berjalan baik. Di Rusun Marunda, sudah ada pelatihan menjahit, membatik dan sebagainya.
Ke depan, Pemprov DKI pun berencana bekerjasama dengan beberapa perusahaan untuk memberikan pelatihan bagi warga, khususnya dalam usaha bidang informal. "Jadi kita enggak sekadar memindahkan orang, tapi juga membina, tentu berbeda," lanjutnya.
Soal kendala pembinaan, Yonathan menampik kekurangan sumber daya manusia di masing-masing UPT rusun. Menurutnya, yang menjadi persoalan adalah kemauan warga sendiri untuk mau bangkit dari kualitas hidup yang rendah. Menurut Yonathan, hal itulah yang paling sulit.
"Kita analogikan pemerintah sebagai dosen dan warga sebagai mahasiswa. Tentu tergantung dari mahasiswanya mau datang belajar atau tidak. Tapi kita sadar dengan kondisi warga," imbuhnya.

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar