Meningkatkan kualitas hidup bagi warga miskin di Jakarta tidak hanya
cukup dengan merelokasinya ke rumah susun sewa, melainkan juga melalui
pembinaan. Konsep itu yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI bagi warga
yang dijadikan target relokasi.
Kepala Dinas Perumahan dan
Gedung Pemerintah Yonathan Pasodung mengatakan, sejak warga direlokasi
ke rumah susun, Pemprov DKI telah menyiapkan program pembinaan warga
melalui Unit Pelaksana Teknis rusunawa masing-masing.
"Tugas UPT
itu tidak hanya manajemen rusun, tapi juga memberi pendampingan kepada
warga bagaimana hidup layak di rumah susun," ujarnya di Balaikota,
Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Meski demikian, Yonathan mengakui,
dari ribuan warga Jakarta yang telah direlokasi ke sejumlah rusun yang
ada di DKI, baru di Rusun Marunda yang pembinaan terhadap warga berjalan
baik. Di Rusun Marunda, sudah ada pelatihan menjahit, membatik dan
sebagainya.
Ke depan, Pemprov DKI pun berencana bekerjasama
dengan beberapa perusahaan untuk memberikan pelatihan bagi warga,
khususnya dalam usaha bidang informal. "Jadi kita enggak sekadar
memindahkan orang, tapi juga membina, tentu berbeda," lanjutnya.
Soal
kendala pembinaan, Yonathan menampik kekurangan sumber daya manusia di
masing-masing UPT rusun. Menurutnya, yang menjadi persoalan adalah
kemauan warga sendiri untuk mau bangkit dari kualitas hidup yang rendah.
Menurut Yonathan, hal itulah yang paling sulit.
"Kita
analogikan pemerintah sebagai dosen dan warga sebagai mahasiswa. Tentu
tergantung dari mahasiswanya mau datang belajar atau tidak. Tapi kita
sadar dengan kondisi warga," imbuhnya.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar