Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi bersuara keras terhadap
kebijakan mobil murah. Lagi-lagi Jokowi menyebut, yang dibutuhkan
sekarang adalah transportasi massal yang baik, bukan mobil murah.
Pernyataan
itu dilontarkan Jokowi saat wartawan meminta tanggapannya soal Wali
Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) dan Wakilnya Oded M Danial yang
keberatan dengan kebijakan mobil murah. Jokowi meminta pertanyaan itu
ditanyakan ke pihak yang bersangkutan.
"Ya tanyakan ke Bandung sana. Kalau saya menolak karena Jakarta ini sudah macet sehingga saya ngomong mobil murah nggak bener," kata Jokowi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Selasa (24/9/2013).
Jokowi
menegaskan yang dibutuhkan warga Jakarta adalah transportasi massal
yang murah. "Transportasi umum yang murah, bukan mobil murah," kata Jokowi.
Jokowi
juga membenarkan pernyataan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok) yang akan menghancurkan mobil-mobil pribadi dengan usia di atas
sepuluh tahun. Tujuannya agar meminimalkan kemacetan.
"Itu masih proses apakah 10 tahun atau 20 tahun, masih proses," kata Jokowi.
Sebelumnya, Emil dengan tegas menolak mobil murah masuk Bandung karena akan menambah kemacetan.
"Saya
dengan Pak Jokowi itu sama. Sedang berusaha mengurai kemacetan yang
disebabkan oleh banyaknya kendaraan. Nanti kalau ada mobil murah,
kendaraan semakin padat," tegas Emil di Balai Kota Bandung, Rabu
(18/9/2013).
Menurut Emil, kehadiran mobil murah bisa diaplikasikan di wilayah yang kurang mobil.
"Konsep
mobil murah ini bisa dilakukan di daerah-daerah yang kurang mobil. Tapi
di daerah-daerah yang sudah padat, kota metropolitan, seperti Bandung
ini, kalau bisa tidak akan kami pakai," kata Emil.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar