Sejumlah pengamat mencium akan ada serangan politik guna membendung
derasnya dorongan pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk maju
sebagai calon presiden di tahun depan. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan Jokowi untuk menghadapi serangan politik tersebut.
Peneliti
dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi
menyampaikan, Jokowi sebaiknya tak perlu menjawab pertanyaan mengenai
calon presiden sampai batas waktu tertentu.
Menurutnya, akan lebih baik
jika Jokowi konsisten dan fokus membenahi peliknya masalah Ibu Kota DKI
Jakarta.
Sikap tersebut, kata Kristiadi, akan membuat kinerjanya
selama memimpin Jakarta semakin nampak sehingga dapat menjadi pegangan
jika suatu saat nanti ada penghalang saat dirinya berniat maju sebagai
calon presiden. Selain itu, bila Jokowi terus konsisten seperti saat
ini, maka Kristiadi yakin hal tersebut akan memprovokasi publik di luar
warga Jakarta menginginkan pemimpin seperti Jokowi.
"Kerja saja,
fokus selesaikan Jakarta, buktikan dulu agar nanti dapat menjadi
bantahan kalau ada yang mencerca. Ini juga bisa memprovokasi publik agar
ingin dipimpin oleh Jokowi," kata Kristiadi dalam sebuah diskusi yang
digelar oleh Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG), di Jakarta,
Kamis (12/9/2013).
Menurutnya, rasa
kasmaran masyarakat ini merupakan modal sosial yang dimiliki oleh
Jokowi. Ia yakin, semua serangan untuk Jokowi akan tumpul seketika
karena rasa kasmaran dari masyarakat tersebut.
"Kalau Jokowi
menjaga modal sosial itu, tidak neko-neko, tidak korupsi, dan tidak
melakukan perbuatan tercela, saya kira susah menggergaji Jokowi,"
tandasnya.
Sebelumnya, Hamdi juga menyampaikan bahwa Jokowi
memiliki empat kelebihan yang tidak seutuhnya dimiliki oleh tokoh
lainnya. Yaitu, jiwa kepemimpinan dan integritas, political branding,
mampu menggoda publik, dan mampu menjadi seperti wabah yang menjangkiti
masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik
dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk menuturkan, serangan politik
untuk Jokowi mulai tercium saat pendukungnya mengalami rasa takut
kehilangan. Ia menggambarkan, saat ini perasaan masyarakat kepada Jokowi
seperti anak muda yang tengah kasmaran.
Sumber :
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar