Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (AHok) meragukan hasil
survei yang dilakukan Indonesia Network Election Survey (INES). Dalam
survei itu dia disebut lebih disukai dibandingkan partnernya dalam
memimpin Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Ahok meragukan kredibilitas survei-survei
yang dilakukan dengan topik kepemimpinan dan popularitas. Soalnya
hasilnya bisa jauh berbeda dari survei yang pada umumnya menempatkan
Jokowi sebagai tokoh terpopuler.
"Tiba-tiba ada survei INES yang menyebut Pak Jokowi gak laku, malah Pak
Prabowo yang laku," katanya dengan ekspresi heran, Jumat, (6/9/2013).
"Jangan-jangan ini (surveinya) Gerinda lagi," kata Ahok dengan dahi
berkerut.
Pernyataannya sontak membuat para pewarta yang mewawancarainya tertawa.
Soalnya, Ahok adalah anggota Partai Gerindra yang dikomandoi Prabowo,
tetapi dia malah tak mendukung survei yang mengangkat nama partainya.
Dalam survei yang dirilis INES, tingkat keterpilihan Prabowo dalam
pemilihan presiden mencapai 34,6 persen. Angka ini jauh meninggalkan
perolehan suara Jokowi sebesar 21,4 persen. Gaya kepemimpinan Ahok juga
disebut lebih disukai ketimbang Jokowi.
Namun ketika dimintai pendapat, Ahok memilih merendah. Dia beralasan,
gaya kepemimpinannya yang meledak-ledak tak mungkin lebih disukai
ketimbang gaya Jokowi yang kalem. "Saya saja lebih suka gayanya Pak
Jokowi, saya juga sekarang sudah lebih jinak karena bareng Pak Jokowi,"
kata Ahok sambil tertawa.
Namun Ahok mengaku tak tahu apakah survei INES tadi merupakan pesanan
partai berlambang burung garuda itu. "Saya enggak tahu, makanya saya
tanya. Saya juga bingung lihat hasilnya," ujar Ahok.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar