Minggu, 08 September 2013

Ahok Satu-satunya Gerindra Yang Setuju Jokowi Nyapres

Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di sejumlah survei capres 2014, meroket. Sejumlah politikus senior yang berniat meramaikan bursa capres, berhasil disalipnya tanpa persiapan khusus.
Konon, sosok sederhana dan rajin menyapa rakyat menjadi nilai plus pria yang akrab disapa Jokowi itu. Jadi, tanpa kampanye, spanduk, atau pun poster diyakini publik sudah mendukung jika salah satu alternatif capres itu adalah Jokowi.
Tapi, Jokowi sendiri tak pernah menanggapi serius semua hasil survei itu. Meskipun sikapnya mulai menunjukkan sinyal kesiapan, dari yang dulunya benar-benar menolak kini Jokowi menyerahkan restu itu pada partai dari Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Selama belum ada penunjukan itu, Jokowi mengaku ingin fokus bekerja untuk Jakarta.
PDI-P juga belum bulat mendukung Jokowi di 2014. Tapi semua tokoh yang dikalahkan Jokowi mulai panik dan merasa disaingi.
Salah satunya, Partai Gerindra yang sudah dipastikan bakal mengusung Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto. Gerindra menolak jika Jokowi maju sebagai capres. Sebagai partai pendukung di Pilgub DKI lalu, Gerindra memerintahkan Jokowi menyelesaikan tugasnya lima tahun ke depan sebagai gubernur Jakarta bersama kader mereka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kami hanya ingin mengingatkan Jokowi pernah janji kepada kami dan rakyat Jakarta untuk berkonsentrasi mengurus Jakarta," kata Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, di Gedung DPR beberapa waktu lalu.
"Ini bukan karena kekhawatiran pada elektabilitas Jokowi. Secara esensi amanah masyarakat Jakarta harus diselesaikan kepada Jokowi. Kami akan berusaha mengingatkan hal itu," lanjutnya.
Tak cuma Ahmad Muzani, sikap yang sama juga disampaikan politikus Gerindra, Martin Hutabarat. Pria yang menjabat anggota Dewan Pembina Partai Gerindra meminta Jokowi menepati janjinya pada Gerindra, bekerja serius untuk rakyat Jakarta.
"Gerindra yang mendukung Jokowi dan ikut menjadikannya gubernur, dan bagi Gerindra akan jadi kebanggaan Pak Jokowi jadi gubernur," kata Martin.
"Apakah kita bisa menerima kalau Jokowi baru jadi gubernur kemudian dicalonkan jadi capres," tutur dia.
Waketum Partai Gerindra Fadli Zon juga punya harapan yang sama. Fadli meminta Jokowi tetap memimpin Jakarta.
"Pak Jokowi berjanji beliau akan menjalankan amanah 5 tahun menjadi gubernur (meskipun janji itu tak pernah ada - red)," kata Fadli.
Fadli justru meminta PDI-P yang berbesar hati mendukung Prabowo jadi capres. Permintaan ini sebagai timbal balik atas dukungan yang diberikan Gerindra pada Megawati di Pilpres 2009 lalu.
Penolak Gerindra pada Jokowi sebagai kandidat capres juga datang ketua umum mereka, Suhardi. Dia meminta PDI-P pada posisi mendukung Prabowo jadi capres, bukan mencalonkan Jokowi.
"Partai ini sudah bulat mendukung Prabowo. Dan berharap mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat termasuk PDI-P," kata Suhardi.
"Kontrak politik Jokowi harus menuntaskan tugas sebagai gubernur menuntaskan Jakarta," jelasnya.
Meski semua kader Gerindra menolak Jokowi jadi capres, tidak demikian dengan Ahok. Ahok ini justru memberi dukungannya, meski dia berharap besar Jokowi mendampinginya memimpin Jakarta.
"Saya sih setuju-setuju saja kalau beliau mau, tapi enggak mudah itu tanpa Pak Jokowi. Saya bisa hari ini kan karena beliau yang ke lapangan, ngasih arahan," kata Ahok.
Ahok menilai ada sisi positifnya bila Jokowi jadi presiden. "Kalau beliau jadi presiden ya enak ya banyak proyek pusat di Jakarta bisa direalisasikan," tambahnya.
Meski dukungan itu masih setengah hati, Ahok menganggap hal itu biasa dalam politik. Terkait sikap kader Gerindra yang mayoritas tak mendukung Jokowi nyapres, Ahok menegaskan menduga partai berlambang burung Garuda itu memang tak ingin Jokowi jadi presiden.
"Arahan jelas, sukseskan Jokowi jadi Gubernur DKI. Enggak ada arahan lain. Gerindra pengennya Jokowi enggak maju kali ya," kata Ahok sembari tertawa.
Mungkinkah kali ini sikap Ahok benar-benar tak seirama dengan partai dan memilih mendukung Jokowi menjadi capres?

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar